Angka DBD 2020 Turun Drastis, tapi 6 Daerah Ini Masih Butuh Perhatian

- Jumat, 14 Februari 2020 | 18:08 WIB
Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes RI, dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid saat memberikan informasi tentang DBD di Gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat (14/2/2020). (INDOZONE/Maria Adeline Tiara Putri)
Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes RI, dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid saat memberikan informasi tentang DBD di Gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat (14/2/2020). (INDOZONE/Maria Adeline Tiara Putri)

Saat musim hujan penyakit lebih rentan menyerang tubuh. Salah satu penyakit yang sering ditemui di musim hujan adalah demam berdarah dengue (DBD). Tahun ini kasus DBD di Indonesia masih ada walaupun mengalami penurunan yang signifikan.

Data per 12 Februari 2020 menunjukkan jumlah kasus DBD mencapai 6.639 pasien dengan 49 kematian di seluruh Indonesia. Menurut Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, dibandingkan dengan tahun lalu, angka ini sangat jauh di bawahnya.

"Kalau tahun lalu, di periode yang sama angka kasunya sampai 160 ribuan dengan angka kematian hampir 10 ribu," ujar Nadia saat ditemui, Jumat (14/2/2020) di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan.

Walaupun angka secara nasional turun drastis, namun ada empat daerah yang menjadi perhatian. Ada empat kabupaten yang terjadi peningkatan kasus lumayan tinggi yaitu Sikka, Temanggung, Lampung Tengah, dan Ciamis. Bahkan Kabupaten Sikka di Nusa Tenggara Barat sudah menyatakan status kejadian luar biasa (KLB).

"Tahun lalu Sikka itu kasusnya 520 dalam satu tahun dengan kematian 17. Sedangkan tahun ini sampai dengan saat ini sudah melaporkan sampai 580 kasus dengan 4 kematian. Dinyatakan KLB karena hampir semua kecamatan ada kasus DBD," ujar Nadia.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X