1 dari 6 Orang di Dunia Mandul, WHO Soroti Mahalnya Biaya Perawatan Kesuburan

- Selasa, 4 April 2023 | 15:45 WIB
Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus. (REUTERS/Denis Balibouse)
Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus. (REUTERS/Denis Balibouse)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam laporannya pada Senin (3/4/2023) mengatakan bahwa sekitar satu dari enam orang dewasa di dunia mengalami kemandulan atau infertilitas.

WHO pun mendesak agar akses perawatan kesuburan berkualitas tinggi lebih terjangkau bagi mereka yang membutuhkan.

Baca juga: Kesuburan Jadi Masalah Utama Banyaknya Pasutri di Indonesia Sulit Memiliki Anak

Dilansir dari situs resmi WHO, diungkapkan bahwa tarif perawatan kesuburan tiap wilayah dinilai tidak sebanding untuk negara berpenghasilan tinggi, menengah, dan rendah. Hal inilah yang menjadi tantangan kesehatan utama secara global.

“Laporan tersebut mengungkapkan kebenaran penting: infertilitas tidak membeda-bedakan,” kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.

“Sebagian besar orang yang terkena dampak menunjukkan perlunya memperluas akses ke perawatan kesuburan dan memastikan masalah ini tidak lagi dikesampingkan dalam penelitian dan kebijakan kesehatan, sehingga cara yang aman, efektif, dan terjangkau untuk menjadi orang tua," tambahnya.

Infertilitas atau kemandulan adalah penyakit pada sistem reproduksi pria atau wanita, yang didefinisikan sebagai kegagalan untuk mencapai kehamilan setelah 12 bulan lebih setelah rutin berhubungan seks tanpa alat kontrasepsi.

-
Ilustrasi wanita tidak bisa memiliki anak. (Freepik)

Kondisi ini dapat menyebabkan tekanan, stigma, dan kesulitan keuangan yang signifikan, yang mempengaruhi kesejahteraan mental dan psikososial masyarakat.

Terlepas dari besarnya masalah ini, solusi untuk pencegahan, diagnosis, dan pengobatan infertilitas, yang masih membantu ialah fertilisasi in vitro (IVF). Tapi cara ini tidak bisa dilakukan semua orang karena biayanya yang cukup mahal.

Baca juga: Fakta dan Mitos Tentang Ketidaksuburan Kaum Pria yang Mungkin Belum Kamu Ketahui

Saat ini, di sebagian besar negara, perawatan kesuburan sebagian besar dibiayai secara pribadi, sering mengakibatkan biaya keuangan yang sangat besar.

“Jutaan orang menghadapi bencana biaya perawatan kesehatan setelah mencari pengobatan untuk infertilitas, menjadikan ini masalah ekuitas utama dan terlalu sering, perangkap kemiskinan medis bagi mereka yang terkena dampaknya,” kata Dr Pascale Allotey, Direktur Kesehatan dan Penelitian Seksual dan Reproduksi di WHO.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X