Tips Atasi Anak Susah Makan Menurut Ahli Pakar, Bagaimana Caranya?

- Jumat, 24 Maret 2023 | 14:30 WIB
Ilustrasi anak kehilangan nafsu makan. (Freepik)
Ilustrasi anak kehilangan nafsu makan. (Freepik)

Anak kehilangan nafsu makan tentu membuat orang tua menjadi was-was. Pasalnya, jika tidak mau makan, maka asupan gizi, nutrisi dan berat badan anak akan berkurang.

Namun, tak perlu khawatir berlebihan. Ada cara untuk menangani hal tersebut. Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Mulya Rahma Karyanti, Sp.A(K), M.Sc. menilai orangtua bisa mencoba metode small frequent feeding untuk mengatasi balita yang susah makan dan berat badan yang tidak bertambah.

Baca juga: Kasus Polio Terdeteksi di Purwakarta, Dinkes DKI Jakarta Tingkatkan Kewaspadaan

Mulya saat dijumpai Antara di Jakarta, Kamis, menjelaskan metode small frequent feeding adalah menjadwalkan makan setiap 3 jam dalam sehari dengan porsi yang sedikit dan tetap memperhatikan kecukupan nutrisi.

"Ibu harus tingkatkan asupan makannya (pada balita), jadi, small frequent feeding. Sekarang asupan input-nya banyak, tapi output-nya lebih banyak untuk aktivitas (karena) anaknya lagi tumbuh kembang, perkembangan otaknya lagi dikuras dari nutrisinya, kalorinya. Sekarang asupannya dinaikkan setiap 3 jam makan," kata Mulya.

Mulya mencontohkan metode small frequent feeding bisa diterapkan dengan membuat jadwal sarapan balita pada jam 6 pagi dengan hidangan sereal atau susu sebanyak satu gelas. Kemudian, anak akan makan lagi pada jam 9 pagi dengan porsi gizi seimbang dalam satu piring.

Selanjutnya, anak akan makan utama lagi pada siang hari dan makan kudapan pada sore hari.

Mulya menggarisbawahi pentingnya asupan susu pada balita yang susah makan dengan berat badan yang tidak kunjung naik. Susu juga baik untuk dikonsumsi mengingat komponen nutrisi di dalamnya sudah lengkap mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, hingga mineral.

Jika anak tetap enggan makan, Mulya mengatakan orang tua perlu menyuguhkan dua pilihan jenis makanan atau bahan makanan. Dengan cara ini, anak diharapkan tidak menolak setelah melihat pilihan makanan yang berbeda.

"Bikin suasana makan menyenangkan. Misalnya, 'Yuk, sekarang mau makan rotinya sama apa, mau keju atau coklat'. Jadi kasih dua pilihan. Atau misalnya, 'Lauknya mau apa'. Atau mungkin pastanya mau campur sama daging cacah atau mau sama ayam," kata Mulya.

Baca juga: Startup di Jepang Ciptakan Kacamata Pintar Mampu Atasi Rabun Jauh dan Dekat Sekaligus

Yang tak kalah penting, imbuh dia, buatlah suasana di meja makan menjadi menyenangkan sehingga anak semangat untuk menyantap makanan yang disajikan.

Selain itu, orang tua juga perlu menerapkan kedisiplinan jadwal makan dengan harapan anak bisa mengapresiasi apa yang sudah diberikan saat merasa lapar.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X