Bukan Karena COVID-19, Gagal Ginjal Bisa Dipicu Akibat Badai Sitokin

- Kamis, 3 November 2022 | 13:24 WIB
Ilustrasi seseorang alami gagal ginjal. (Freepik)
Ilustrasi seseorang alami gagal ginjal. (Freepik)

Kasus gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) di Indonesia menjadi kekhawatiran baru bagi para dokter dan juga orang tua. Bahkan, beberapa orang masih menganggap gagal ginjal akut ini disebabkan karena adanya COVID-19.

Padahal, berdasarkan temuan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) diduga penyebabnya yakni cemaran Etilen Gliko (EG) dan Dietilen Glikol (DEG).

Ketua Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 dari Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Erlina Burhan, SpP, menegaskan, tidak ada kaitan antara kasus gagal ginjal akut pada anak dengan virus COVID-19.

"Tidak ada hubungan anak gagal ginjal akut dengan COVID-19," ucap dr Erlina dalam konferensi pers PB IDI, Kamis (3/11/2022).

Baca Juga: Kasus COVID-19 di Indonesia Mendekati 5 Ribu, IDI Beberkan Penyebabnya

Lebih lanjut dr Erlina menjelaskan, reseptor dari virus SARS-CoV-2 atau ACE2 selain berada di saluran napas, bisa juga berada di saluran cerna yang menimbulkan diare.

Terlebih, jika virus COVID-19 memicu badai sitokin, atau pelepasan sitokin berlebihan ke dalam darah dalam jangka waktu yang cepat.

"Kalau terjadi badai sitokin bisa mempengaruhi berbagai organ, jantung, paru-paru, bahkan ke ginjal. Saya tidak berbicara gagal ginjal akut pada anak, tetapi COVID-19 juga bisa berefek pada ginjal terutama ketika terkena badai sitokin,” tandasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X