BPOM Pastikan Obat Batuk yang Tewaskan Puluhan Anak di Gambia Enggak Ada di Indonesia

- Selasa, 11 Oktober 2022 | 16:37 WIB
Ilustrasi obat batuk. (Pexels/Cottonbro)
Ilustrasi obat batuk. (Pexels/Cottonbro)

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI memastikan obat batuk sirup mengandung paracetamol yang didudga jadi penyebab tewasnya puluhan anak di Gambia, Afrika Barat tidak terdaftar di Indonesia.

"Terhadap keempat produk yang diberitakan di Gambia, BPOM telah melakukan penelusuran data dan diketahui bahwa keempat produk tersebut tidak terdaftar di Indonesia," demikian keterangan pihak BPOM, dikutip dari Antara, Selasa (11/10/2022).

Terkait hal tersebut, BPOM akan terus melakukan pengawasan secara  komprehensif pre market dan post market dari peredaran produk tersebut di Indonesia.

Baca juga: Heboh Mi Sedaap Ditarik dari Malaysia karena Mengandung Pestisida, Ini Penjelasan BPOM

"BPOM terus melakukan pengawasan rutin terhadap produk obat yang beredar," lanjutnya.

Sebanyak 66 orang tewas usai minum obat batuk

Sebanyak 66 anak di Gambia, Afrika Barat dilaporkan meninggal dunia setelah mengonsumsi obat batuk sirup mengandung paracetamol.

Keempat produk batuk sirup tersebut di antaranya Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup.

Kini, pemerintah setempat juga tengah melakukan penylidikan setelah terjadinya lonjakan kasus cedera ginjal akut pada anak-anak di bawah usia lima tahun sejak akhir Juli 2022.

Puluhan anak yang tewas itu sendiri sebelumnya sempat mengalami gejala seperti  sulit buang air kecil, demam, muntah, dan gagal ginjal.

Baca juga: BPOM Temukan Vitamin Ilegal di E-Commerce: Sangat Membahayakan Kesehatan

Berdasarkan keterangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), keempat obat itu diproduksi oleh perusahaan India, Maiden Pharmaceuticals, yang diduga tidak memiliki jaminan keamanan produk.

Berdasarkan pemeriksaan di laboratorium, sampel empat produk menunjukkan bahwa semua obat batuk sirup tersebut mengandung dietilen glikol dan etilen glikol sebagai kontaminan yang jumlahnya melebihi batas aman.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X