Hati-Hati, Penyintas COVID-19 Berisiko Terkena Diabetes Tipe-2

- Kamis, 24 Maret 2022 | 09:15 WIB
Ilustrasi diabetes tipe-2. (Freepik)
Ilustrasi diabetes tipe-2. (Freepik)

Penyintas COVID-19 dapat berisiko terkena diabetes tipe-2. Setelah terinfeksi COVID-19, akan adanya penurunan jumlah granula sekretori insulin dalam sel beta dan gangguan sekresi insulin yang dirangsang glukosa.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal 'Diabetologia', usai terinfeksi COVID-19, beberapa pasien mengalami resistensi insulin dan mengalami peningkatan kadar glukosa darah meskipun mereka tidak memiliki riwayat diabetes sebelumnya.

Penelitian telah menunjukkan bahwa pankreas manusia juga dapat menjadi target virus corona. Infeksi COVID-19 dapat menyebabkan pelepasan zat pemberi sinyal pro-inflamasi (sitokin) yang kuat.

Aktivasi sistem kekebalan dapat bertahan selama berbulan-bulan setelah infeksi virus corona dan mengganggu efektivitas insulin.

Baca juga: Selain Bagus untuk Menurunkan BB, Beras Merah juga Baik bagi Penderita Diabetes

Hanya saja, sampai saat ini tidak jelas apakah perubahan metabolisme ini bersifat sementara atau risiko diabetes yang bertahan lama.

Untuk menyelidiki pertanyaan ini, para peneliti dari Pusat Penelitian Diabetes Jerman dan IQVIA (Frankfurt) melakukan studi kohort retrospektif, yang mencakup panel perwakilan dari 1.171 praktik dokter di seluruh Jerman, mulai Maret 2020 hingga Januari 2021, dengan 8,8 juta pasien.

"Tujuan dari penelitian kami adalah untuk menyelidiki kejadian diabetes setelah infeksi COVID-19," kata penulis pertama Wolfgang Rathmann, kepala Epidemiology Research Group di DDZ, dikutip India TV.

Para peneliti memilih orang dengan infeksi saluran pernapasan atas akut (AURI), yang juga sering disebabkan oleh virus. Kedua kohort dicocokkan untuk jenis kelamin, usia, asuransi kesehatan, bulan diagnosis COVID-19 atau AURI, dan penyakit penyerta (obesitas, hipertensi, kolesterol tinggi, serangan jantung, stroke).

“Analisis kami menunjukkan bahwa pasien dengan COVID-19 mengembangkan diabetes tipe-2 lebih sering daripada orang dengan AURI. Insiden diabetes dengan infeksi COVID-19 adalah 15,8 dibandingkan dengan 12,3 per 1000 orang per tahun dengan AURI," kata Rathmann.

"Analisis statistik menghasilkan insiden rate ratio (IRR) 1,28. Sederhananya, ini berarti risiko relatif terkena diabetes tipe-2 adalah 28 persen lebih tinggi pada kelompok COVID-19 daripada pada kelompok AURI," sambungnya.

Meski diabetes tipe-2 tidak mungkin menjadi masalah bagi sebagian orang dengan penyakit COVID-19 ringan, peneliti  menyarankan bahwa siapa pun yang telah sembuh dari COVID-19, waspada terhadap tanda dan gejala peringatan, seperti kelelahan, sering buang air keci dan meningkatnya rasa haus, jika hal tersebut terjadi segera cari pengobatan.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB

Simak Gejala Sifilis yang Penting untuk Diwaspadai!

Minggu, 21 April 2024 | 19:13 WIB
X