Pekerjaan yang menumpuk, tekanan dari atasan, lingkungan kerja yang tidak nyaman sering kali membuat para pekerja stres, tinnitus, bahkan sampai mengganggu kesehatan mental mereka.
Dilansir News.com, penelitian baru dari Universitas Curtin telah mengungkapkan bahwa seperempat pekerja Aussie menderita tinnitus. Tinnitus ialah istilah mendengar suara yang berasal dari dalam tubuh sendiri.
Kebanyakan kasus tinnitus tidak dapat disembuhkan dan dapat membuat orang yang menderita kondisi ini mengganggu tidur dan menyebabkan kecemasan dan depresi. Itu artinya, hal ini berpengaruh bagi kesehatan mental.
Tempat kerja yang sangat bising adalah faktor paling jelas yang paling mungkin mengembangkan tinnitus, paparan bahan kimia mungkin menjadi kontributor lain.
Baca juga: Alasan Berpelukan Baik Bagi Kesehatan Mental, Salah Satunya Mengatasi Ketakutan
Studi yang dilakukan terhadap 5000 pekerja Australia diterbitkan dalam Medical Journal of Australia pada hari Senin.
Penulis utama dan audiolog Kate Lewkowski dari Curtin School of Population Health menjelaskan bahwa mereka yang paling berisiko mengalami kondisi ini ialah pria yang bekerja berusia 55 hingga 64 tahun.
Pekerjaan dengan prevalensi tinnitus tertinggi adalah pekerjaan yang melibatkan paparan suara keras, seperti otomotif, pertanian, konstruksi, dan industri perdagangan lainnya.
Tapi anehnya, pekerjaan transportasi seperti operator pabrik, taksi, pengiriman, truk, tanker, bus, kereta api dan pengemudi forklift menghadapi risiko yang lebih tinggi.
Karena pengemudi biasanya tidak terpapar dengan tingkat kebisingan yang sama seperti beberapa pekerja lain, menarik bahwa tenaga kerja ini memiliki prevalensi tinnitus yang tinggi.
Penelitian mengatakan bahwa kondisi ini berhubungan dengan potensial antara bahan kimia di tempat kerja, namun masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
