Paling Banyak Dirasakan, Gejala Omicron Ini Muncul saat Bangun Tidur dan BAB, Waspada!

- Selasa, 15 Februari 2022 | 20:15 WIB
Ilustrasi sakit saat BAB (Pixabay/Demkat)
Ilustrasi sakit saat BAB (Pixabay/Demkat)

COVID-19 varian Omicron menginfeksi dengan berbagai gejala. Hal ini sangat bergantung dari imunitas atau sistem pertahan tubuh setiap orang.
 
Meski begitu, gejala Omicron yang paling banyak dilaporkan mirip flu biasa. Di mana pasien yang terpapar Omicron mengeluhkan demam, batuk, pilek, dan lemas.

Baca juga: Waspada! Meski Bergejala Ringan, Ahli Sebut Omicron dapat Picu Kerusakan Fatal pada Otak

Selain itu, ada juga beberapa kekhasan yang ditunjukan pada infeksi Omicron. Seperti sakit tenggorokan saat bangun tidur.

Gejala ini termasuk banyak dialami pasien. Salah satunya seperti yang dirasakan putra bungsu seorang ketua Departemen Kedokteran di Universitas of California, San Francisco, dr Robert Wachter.

"Putra saya yang berusia 28 tahun terinfeksi Covid-19 setelah menonton film bersama dengan temannya di rumah. Gejalanya adalah sakit tenggorokan yang parah di pagi hari, meriang, batuk kering, dan pegal-pegal seluruh tubuh," ujarnya, seperti yang dikutip dari The Bold Italic, Selasa (15/2/2022).

Berdasar cerita dr Wachter, anaknya pada awalnya negatif dalam pemeriksaan cepat yang dilakukan di rumah. Lalu, gejala memburuk dan tes berikutnya dilakukan dengan sampel diambil dari hidung dan tenggorokan, dan hasilnya positif COVID-19 varian Omicron.

Kondisi ini semakin membuat dr Wachter bingung karena anak bungsunya tersebut sudah menerima tiga dosis vaksin Moderna. Beruntung, kondisi putranya itu semakin membaik setelah menerima pengobatan.

Selain itu, gejala Omicron yang harus mendapat perhatian adalah diare. Ya, masalah gastrointestinal ini semakin banyak dilaporkan pasien COVID-19 Omicron berdasarkan laporan National Library of Medicine National Institute of Health Amerika Serikat.

Bahkan menurut ahli penyakit menular dan profesor emeritus kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins, dr William Greenough, gejala diare ini menjadi salah satu tanda bahwa infeksi virus yang menyerang tubuh semakin berbahaya. Terlebih jika diare tidak segera diatasi.

"Untuk anak-anak dan orang dewasa, penting agar memantau dehidrasi akibat diare sebelum penyakit menjadi parah. Mulai rehidrasi oral (konsumsi oralit misalnya) dalam waktu 24 jam setelah timbul gejala dapat menyelamatkan nyawa," paparnya.
 


Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X