Angka COVID-19 Naik Drastis! dr Reisa Prediksi Puncak Kasus Bakal Tembus 20 Ribu per Hari

- Jumat, 15 Juli 2022 | 14:36 WIB
 Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19, dr. Reisa Broto Asmoro (YouTube/Sekretariat Presiden)
Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19, dr. Reisa Broto Asmoro (YouTube/Sekretariat Presiden)

Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19, dr. Reisa Broto Asmoro mewanti-wanti puncak kasus COVID-19 yang diperkirakan bakal terjadi pada minggu ketiga atau keempat bulan Juli.

Menurut Reisa, masyarakat harus benar-benar waspada sebab penambahan kasus COVID-19 semakin hari semakin naik akibat merebaknya varian BA.4 dan BA.5.

"Kita harus terus berhati-hati dan mempersiapkan diri sebagai antisipasi terhadap kemungkinan makin naiknya kasus di Indonesia bulan Juli ini," ucapnya dalam konferensi pers, Jumat (15/7/2022). 

Lebih lanjut, Reisa juga menyebut peningkatan jumlah kasus penderita COVID-19 telah terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Di mana angka penambahannya mencapai lebih dari 3.000 kasus dalam sehari.

Baca juga: Waspada! Indonesia Diprediksi Mulai Masuk Gelombang COVID-19 Ke-4, Ini Kata Satgas IDI

"Dan kenaikan kasus di Indonesia memang telah terjadi selama beberapa pekan belakangan, pada tanggal 14 Juli 2022 kemarin diketahui terdapat penambahan 3.584 kasus konfirmasi positif," sambungnya.

Penambahan angka positif COVID-19 tersebut tidak lain karena merebaknya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang menyebabkan gejala ringan.

"Subvarian baru yang menyebabkan kenaikan kasus di beberapa negara di dunia, sejauh ini menyebabkan gejala yang cukup ringan," ungkap Reisa lagi.

Dia juga kembali mengungkap bahwa berdasarkan prediksi Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), puncak Omicron BA.4 dan BA.5 akan tiba pada minggu ketiga atau keempat bulan Juli 2022 dengan jumlah kasus mencapai 20 ribu kasus per hari.

"Bahkan prediksi telah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan bulan lalu, di mana puncak kenaikan kasus diperkirakan terjadi pada minggu ketiga atau keempat bulan Juli, dengan jumlah kasus diprediksi mencapai 20 ribu kasus baru per-harinya," bebernya.

Selain itu, Reisa juga menambahkan bahwa merebaknya Omicron BA.4 dan BA.5 turut menyebabkan kenaikan keterisian tempat tidur rumah sakit COVID-19 atau BOR, tetapi tidak separah varian Omicron maupun Delta.

"Keterisian tempat tidur rumah sakit COVID-19 atau BOR sampai tanggal 13 Juli 2022 adalah sebesar 3,22 persen. Meski masih terbilang cukup rendah, tetapi kenaikan sudah terjadi sejak bulan lalu, di mana tanggal 23 Juni 2022 lalu BOR tercatat 2,03 persen. Maka dapat disimpulkan, per 13 Juli 2022 angka keterpakaian rumah sakit rujukan COVID-19 secara konsisten mengalami kenaikan 0,31 persen selama satu pekan terakhir," ungkapnya.


 

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X