Pasien cacar monyet di Inggris memiliki gejala yang sangat berbeda dari yang terlihat pada wabah cacar monyet sebelumnya. Hal ini dikhawatirkan meningkatkan kasus cacar monyet.
Dilansir CGNT, penelitian Inggris menganalisis 54 pasien cacar monyet di London, semua pria yang berhubungan seks dengan pria, kecuali dua pasien yang tidak menyadari bahwa mereka telah melakukan kontak dengan seseorang yang memiliki penyakit tersebut.
Hasilnya, hanya 57 persen pasien yang menderita demam, jauh lebih rendah dari 85 hingga 100 persen kasus wabah sebelum tahun ini.
Baca juga: Hati-Hati! Ibu Hamil dan Anak-Anak Masuk Kelompok Rentan Terinfeksi Cacar Monyet
Semua pasien memiliki lesi kulit, dimana 94 persennya berada di area genital dan anal. Wabah sebelumnya melihat lebih banyak lesi pada anggota badan, wajah dan leher.
Pasien juga memiliki sebagian besar kasus ringan yang berlangsung kurang dari tiga hari, di mana hanya lima yang dirawat di rumah sakit.
Sementara itu, seperempat dari pasien HIV-positif dan seperempat memiliki penyakit menular seksual pada saat yang sama mereka menderita cacar monyet.
Para penulis mengatakan definisi kasus gejala cacar monyet di Inggris, yang digambarkan sebagai penyakit akut dengan demam, harus ditinjau untuk menghindari kasus yang diabaikan, terutama karena cacar monyet dapat 'meniru' infeksi menular seksual.
"Setidaknya satu dari enam kohort ini tidak akan memenuhi definisi 'kemungkinan kasus' saat ini," kata Nicolo Girometti, penulis utama studi tersebut, dari Chelsea & Westminster Hospital NHS Foundation Trust.
