Belakangan cat rambut dikaitkan dengan kanker, seorang wanita bernama Nanda bercerita kalau dirinya didiagnosa leukemia akibat sering mewarnai rambut. Cerita itu dibagikan Nanda di media sosialnya.
"Gak pernah sakit selama 23 tahun, sekalinya sakit didiagnosa Leukemia karena sering ganti-ganti warna rambut," tulis wanita bernama Parnanda Soraya Permata pada video yang juga dibagikan di akun TikTok-nya.
Lantas apakah benar cat rambut bisa menyebabkan kanker?
Dilansir WebMD, hubungan antara pewarna rambut dan kanker belum dikonfirmasi. Masih dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk menunjukkan apakah ada risiko kanker dengan pewarna rambut.
Baca juga: Wanita Ini Didiagnosa Leukemia Gara-gara Sering Cat Rambut, Sampai Nyesal
Para peneliti juga mengatakan bahwa pewarna rambut tidak mungkin menyebabkan kanker dengan sendirinya. Menurut mereka pasti ada banyak faktor yang mempengaruhi kanker, seperti riwayat keluarga, diet dan merokok.
Namun, beberapa penelitian menunjukkan peningkatan risiko kanker tertentu pada orang yang bekerja di salon dan orang yang mewarnai rambut.
Penata rambut dan tukang cukur yang menggunakan pewarna rambut di tempat kerja mungkin sedikit lebih tinggi untuk terkena kanker kandung kemih. Orang-orang yang mewarnai rambut tampaknya tidak memiliki peluang yang lebih besar.
Beberapa penelitian menunjukkan sedikit peningkatan limfoma non-Hodgkin dan leukemia pada orang yang menggunakan pewarna rambut.
Kemungkinan paling tinggi pada mereka yang menggunakan pewarna rambut lebih gelap yang mengandung konsentrasi bahan kimia yang lebih tinggi, dan pada orang yang mulai mengecat rambut sebelum tahun 1980.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pewarna rambut dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Dalam Sister Study tahun 2019, wanita yang menggunakan pewarna rambut permanen 9% lebih mungkin terkena kanker payudara daripada wanita yang tidak mewarnai rambut.
Baca juga: Mau Ngecat Rambut Tanpa Harus ke Salon? Yuk, Warnai di Rumah Aja dengan Tips Berikut Ini!
Badan Internasional Penelitian Kanker (IARC) yang merupakan bagian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meninjau penelitian tentang kanker dan pewarna rambut.
