Mengalami kondisi langka, wanita ini harus mengonsumsi tepung jagung setiap tiga jam untuk bertahan hidup.
Wanita bernama Leticia Ramos dari Uberaba mengatakan kepada Jam Press bahwa dia sudah mengonsumsi tepung jagung selama lebih dari 29 tahun.
Leticia harus mengonsumsi tepung jagung lantaran mengidap glikogenosis atau penyakit penyimpanan glikogen. Gangguan metabolisme langka yang mempengaruhi bagaimana tubuh memetabolisme glikogen, yang merupakan sumber energi utama tubuh.
Baca juga: Mengenal Rakitis Ginjal, Kondisi Langka yang Bikin Gadis India Ini Terlihat seperti Balita
Kondisi tersebut mempengaruhi sekitar 1 dari 25.000 orang di seluruh dunia. Penyakit ini sering mengakibatkan pembesaran hati dan organ lainnya dengan melemahnya otot progresif karena akumulasi glikogen berlebih.
Mengidap glikogenosis membuat Leticia harus mengonsumsi tepung jagung yang dilarutkan dalam air setiap tiga jam untuk mencegah kadar glikogen yang berbahaya menumpuk di hati.
Tidak mengonsumsi tepung jagung bisa jadi bencana bagi kesehatan Leticia.
“Jika saya tidak meminumnya (tepung jagung), saya bisa koma," kata Leticia, dikutip dari New York Post.
Ketika penyakitnya kambuh, Leticia akan mengalami perut bengkak, kejang hingga hipoglikemia.
Baca juga: Bayi 5 Bulan Ini Menderita Kondisi Langka yang Menyebabkan Tubuhnya Menjadi Batu
Glikogenosis yang diidap Leticia sudah tipe 9c, salah satu strain paling ekstrem, yang menyebabkan dia mengalami komplikasi.
Untuk mempertahankan kadar glukosa normal, Leticia terpaksa makan tepung jagung. Bangun di pagi hari untuk minum obat-obatan dan mematuhi diet ketat tanpa gula.
“Saya minum 13 obat sehari dan pola makan saya diatur dengan baik,” kata Leticia.
