INDOZONE.ID - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi temuan kasus COVID-19 subvarian Omicron BN.1. Subvarian ini disebut telah tersebar di enam provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan.
"BN.1 subvarian baru setelah XBB dan BQ.1 sudah ada. Subvarian baru itu masih (keturunan) Omicron," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Siti Nadia Tarmizi kepada awak media, Jumat (9/12/2022).
Baca juga: WHO Sebut Akhir Fase Darurat COVID-19 Makin Dekat di Tengah Varian Omicron Menyebar
Kemenkes menyebut, kasus subvarian BN.1 paling banyak ditemukan di DKI Jakarta.
Menanggapi pernyataan tersebut, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta dr Ngabila Salama mengatakan, pihaknya telah mendeteksi 40 kasus subvarian Omicron BN.1. Dari keseluruhan kasus, sebanyak 24 kasus berdomisili di DKI Jakarta.

"Pertama kali dideteksi di Jakarta sudah sejak tanggal 10 Oktober 2022. Dalam seminggu terakhir ini, proporsinya 5 persen dari total varian yang ditemukan di Jakarta dari hasil genome sequencing (WGS)," katanya saat dikonfirmasi Indozone, Jumat (9/12/2022).
Meski Dinkes DKI Jakarta telah mendeteksi 40 kasus, pihaknya mengklaim bahwa sejak dua minggu terakhir telah terjadi penurunan tren kasus positif. Kondisi selaras dengan pernyataan pihak Kemenkes yang menyebut telah melewati gelombang kasus subvarian XBB dan BQ.1.
Baca juga: Subvarian Omicron XBB dan BQ.1 Mulai Dominasi Kasus COVID-19 di Indonesia
"Tren kasus positif sudah menurun dalam 2 minggu terakhir. Tren kematian, penggunaan tempat tidur di rumah sakit juga mengalami penurunan selama seminggu terakhir. Kondisi saat ini masih terkendali," imbuhnya.