Indonesia Masih Kekurangan RS Khusus Kanker

- Kamis, 14 November 2019 | 13:04 WIB
Acara Seminar Media tentang 'Harapan Baru Bagi Pasien Kanker Limfoma Hodgkin', di Raffles Hotel Ciputra World 1, Rabu (13/11). (Dok.Indozone/Astrid)
Acara Seminar Media tentang 'Harapan Baru Bagi Pasien Kanker Limfoma Hodgkin', di Raffles Hotel Ciputra World 1, Rabu (13/11). (Dok.Indozone/Astrid)

Berstatus sebagai salah satu penyakit mematikan, Kanker bisa menyerang siapa saja dengan berbagai latar belakang profesi, mulai dari pejabat, pekerja biasa, hingga seorang atlet yang sehari-harinya terbiasa dengan pola hidup sehat. 

Data riset Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sebagian besar masyarakat di negeri ini rentan terkena penyakit kanker dengan segala macam tingkat kompleksitasnya masing-masing. Kondisi ini diperparah dengan keterbatasan sarana dan prasaranan penanganan kanker, termasuk sedikitnya fasilitas RS khusus Kanker di Indonesia.

Direktur MRCCC Siloam Hospital Semanggi dr. Adityawati Ganggaiswari, M.Biomed, mengatakan, jumlah RS khusus Kanker di Indonesia sampai saat ini tidak banyak dan menghadapi berbagai tantangan antara lain Sumber Daya Manusia yang masih perlu dikembangkan. 

"Jumlah dokter Onkologi masih sangat terbatas dan SDM keperawatan, staf radioterapi, staf kedokteran nuklir yang memiliki keahlian khusus untuk melakukan tindakan spesifik untuk kanker, jumlahnya masih kurang, sehingga diperlukan pelatihan khusus bagi SDM tersebut," ujarnya.

Labih lanjut dokter Adityawati menjelaskan, Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre (MRCCC) merupakan salah satu rumah sakit yang memiliki izin sebagai rumah sakit khusus kanker tipe A dan melayani 60 persen pasien kanker dan 40 persen non kanker.

“Di lapangan, sebagian besar pasien dapat mengakses pelayanan kanker, namun demikian pada pasien BPJS, masih terdapat berbagai tantangan dalam hal ketersediaan obat dan waktu pelayanan mengingat keterbatasan SDM yang tersedia.” katanya.

Untuk diketahui, jumlah RS khusus Kanker di Indonesia saat ini hanya ada dua saja yakni Rumah Sakit Kanker Siloam dan Rumah Sakit Kanker Dharmais. Diharapkan kedepannya, Indonesia memiliki lebih banyak rumah sakit khusus kanker.

RS MRCCC sendiri merupakan RS khusus kanker terbesar di Indonesia. Rumah sakit ini memiliki pesawat Linear Accelarator dengan kemampuan teknik Rapid arc ataupun volumetric arc therapy. Alat ini tergolong baru di Indonesia dan berfungsi layaknya mesin scan seluruh tubuh yang tergolong langka.

Sedangkan untuk perawatan dan pelayanan rumah sakit ini menyediakan pemeriksaan dan diagnosa kanker menggunakan PET Scan dan SPECT-CT Scan. Perawatan kemoterapi dan radiasi juga dapat diterapkan dirumah sakit ini.  

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X