Ngidam, memang tidak hanya dialami oleh ibu hamil, tapi juga para wanita yang sedang dalam siklus pramenstruasi.
Dilansir dari Boldsky, para pakar menyebut ketika haid, tubuh wanita alami perubahan fisiologis. Beberapa hormon jadi rusak hingga menyebabkan tubuh membutuhkan nutrisi tertentu.
Dokter obstetri dan ginekologi (obgyn) dari University of Southern California Sara Twogood menyebutkan bahwa ngidam merupakan salah satu gejala PMS. Hal ini kemungkinan disebabkan karena naik turunnya hormon yang mempengaruhi zat kimia di otak.
Saat haid pula, ada lebih banyak Endogenous Opioid Peptides (EOP) aktif yang membuat keinginan makan makanan tertentu atau ngidam muncul. Tak heran, wanita ingin melahap makanan asin atau cokelat saat sedang menstruasi.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam Annals of Endocrinology menemukan, biasanya wanita mengonsumsi 500 kalori ekstra dalam sehari, sebelum dalam masa haid mereka.
Perubahan ini disebabkan oleh tingkat serotonin yang fluktuatif sebelum masa haid dan menyebabkan perubahan suasana hati. Karbohidrat dikenal untuk mempromosikan pelepasan serotonin, sehingga wanita akan merasa bahagia, ketika mereka mendapatkan apa yang diinginkan.
Para akademisi penelitian memantau 30 perempuan dan menemukan berat badan mereka naik 0,3 kg pada hari-hari sebelum masa menstruasi. Hal ini berkaitan dengan alasan biologis mengapa wanita lebih banyak makan sebelum masa menstruasi dimulai.
Teori lain tentang ngidam adalah perempuan justru secara sadar mencari kenyamanan fisik dan psikologis melalui makanan. Para peneliti menemukan bahwa hanya dengan “memikirkan” makanan enak dapat mendorong keinginan untuk mengonsumsi.
Pemicu lainnya, bisa juga dari rasa bosan atau stres. Hal ini menunjukkan bahwa ngidam tidak semata-mata dipicu oleh rasa lapar. Lebih lanjut, peneliti lainnya mengungkapkan bahwa ngidam diatur oleh hormon estrogen dan progresteron.
