3 Pahlawan Nasional yang Meninggal Akibat Penyakit Serius, Ada yang Idap TB

- Rabu, 17 Agustus 2022 | 12:00 WIB
Pahlawan Nasional meninggal karena sakit. (Wikipedia)
Pahlawan Nasional meninggal karena sakit. (Wikipedia)

Tidak semua pahlawan gugur di medan perang, namun beberapa pahlawan nasional ada yang meninggal karena menderita penyakit yang cukup serius.

Beberapa di antara mereka ada yang meninggal karena sakit ginjal, paru-paru hingga depresi. Dilansir dari berbagai sumber berikut ini beberapa pahlawan nasional yang meninggal dunia akibat menderita penyakit serius.

1. RA Kartini

RA Kartini merupakan salah satu pahlawan nasional yang tidak meninggal di medan perang. RA Kartini meninggal dunia pada 17 September 1904 setelah melahirkan anak pertamanya.

Baca juga: 5 Pahlawan Nasional yang Ternyata Seorang Guru, Dedikasinya Sangat Tinggi

RA Kartini menderita preeklampsia, yakni suatu kondisi medis terjadi karena kenaikan tekanan darah pada saat kehamilan, persalinan atau nifas.

-
Pahlawan Nasional meninggal karena sakit. (Wikipedia)

2. Jenderal Soedirman

Jenderal Soedirman meninggal dunia karena mengalami komplikasi Tuberkulosis yang merusak paru-parunya. Dia menghembuskan napas terakhir pada 29 Januari 1950.

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi menular yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru. Penyakit TB disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis yang ditularkan melalui udara dari satu orang ke orang lain.

Penyakit ini juga bisa ditularkan melalui dahak seseorang yang terinfeksi TB. Ketika bakteri TB masuk ke dalam tubuh, maka bakteri bersifat tidak aktif dalam beberapa waktu, hingga akhirnya menyebabkan gejala-gejala TB.

Pengidap TB biasanya cenderung mengalami kelelahan, kehilangan nafsu makan, berkeringat di malam hari dan mengalami demam tinggi.

-
Pahlawan Nasional meninggal karena sakit. (Wikipedia)

3. Soekarno

Soekarno meninggal akibat penyakit hipertensi atau darah tinggi yang ia idap. Kondisi hipertensi yang diidap mantan presiden itu dipengaruhi oleh ginjalnya yang sudah tidak berfungsi maksimal.

Ginjal bagian kiri Soekarno sendiri tidak berfungsi sama sekali. Sementara fungsi ginjal kanan tinggal 25 persen. Tak hanya kondisi tersebut, Soekarno juga mengalami penyempitan pembuluh darah jantung, pembesaran otot jantung, dan gejala gagal jantung.

Komplikasi penyakit tersebut membuat tubuh Soekarno terus membengkak, meski kondisinya buruk dia menolak untuk melakukan transplantasi ginjal.

Soekarno juga mengalami masalah kesehatan mental, di mana dia dilaporkan mengalami depresi berat, sulit tidur dan pelupa. Soekarno meninggal dunia tepat pada hari Minggu 21 Juni 1970.

-
Pahlawan Nasional meninggal karena sakit. (Wikipedia)

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB

Simak Gejala Sifilis yang Penting untuk Diwaspadai!

Minggu, 21 April 2024 | 19:13 WIB
X