Kiat Optimalkan Sistem Imun Anak Sejak dalam Kandungan

- Jumat, 28 Oktober 2022 | 17:25 WIB
Ilustrasi ibu hamil yang perlu jaga sistem imun anak sejak di dalam kandungan. (Freepik)
Ilustrasi ibu hamil yang perlu jaga sistem imun anak sejak di dalam kandungan. (Freepik)

Menjaga kesehatan anak dimulai sejak masih di dalam kandungan, perlu mendapatkan perhatian khusus. Sistem imun pada anak yang masih berada di dalam kandung juga perlu diperhatikan.

Dokter spesialis anak, dr Molly Dumakuri Oktarina, Sp.A(K), menyebutkan, salah satu yang bisa dilakukan yakni dengan memastikan para ibu melakukan kontrol kehamilan teratur di bidan atau dokter.

Selama hamil, ibu juga harus mampu menjaga kebersihan diri dan mencegah infeksi. Apabila terjadi infeksi, maka obati infeksi secara dini.

Baca Juga: 3 Manfaat Manggis untuk Kesehatan dan Cara Terbaik Mengonsumsinya

"(Ibu juga harus) Mendapatkan nutrisi lengkap seimbang, harus menghindari stres, wajib menghindari alkohol dan asap rokok," ucap Molly, dikutip dari Antara, Jumat (28/10/2022).

Kemudian, saat melahirkan apabila tidak ada kontraindikasi medis, maka sebaiknya ibu memilih metode kelahiran normal atau secara pervaginam ketimbang caesar.

Agar sistem imun anak kuat, penting juga untuk diberikan nutrisi terutama ASI secara eksklusif hingga enam bulan. Lalu, dilanjutkan makanan pendamping ASI dengan gizi lengkap, dan seimbang hingga anak berusia dua tahun.

"Selain itu, yang tidak kalah penting dalam perkembangan sistem imun yakni vaksinasi," katanya.

Molly mengingatkan, apabila terjadi disregulasi atau gangguan sistem imun, baik yang alami maupun yang didapat pada anak misalnya terjadi alergi, atau infeksi, maka ini akan mempengaruhi perkembangan otak, khususnya kognitif dan perilaku anak.

Baca Juga: Berry Blaster Smoothies, Cara Enak Boosting Sistem Imun

Berbagai penelitian menunjukkan, infeksi yang terjadi pada ibu hamil bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan autisme pada anak, atau Autism spectrum disorder (ASD).

Merujuk pada sebuah studi, apabila infeksi terjadi pada anak di awal kehidupan, khususnya satu tahun pertama, contohnya infeksi diare, maka ini merupakan faktor risiko terjadinya gangguan kognitif pada anak.

"Tidak ada ibu yang mengalami infeksi, anak mengalami infeksi, ternyata anak-anak yang memiliki faktor risiko atau gejala alergi di awal masa kehidupannya, berisiko mengalami gangguan perkembangan," tuturnya.

Penelitian juga menunjukkan, anak dengan penyakit alergi berisiko 30-50 persen lebih tinggi memiliki attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), yakni gangguan mental yang menyebabkan anak sulit memusatkan perhatian atau konsentrasi. Sehingga, penting memperhatikan sistem imun anak.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X