Menurut sebuah studi, meski vaksin booster COVID-19 pada orang dewasa menghasilkan antibodi penetral tingkat tinggi terhadap varian Omicron, level antibodinya menurun secara signifikan dalam waktu tiga bulan.
Dilansir Antara, temuan yang dipublikasi di Cell Reports Medicine ini berasal dari uji klinis yang disponsori oleh Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular Amerika Serikat (AS).
Merupakan bagian dari uji klinis mix and match, para peneliti menyuntikkan vaksin booster COVID-19 kepada sejumlah orang dewasa di AS yang sebelumnya telah menerima serangkaian vaksinasi COVID-19 primer.
Baca juga: Kemenkes Beberkan Gejala yang Dialami Pasien Subvarian Omicron BA.2.75 di Indonesia
Kemudian, para peneliti mengevaluasi respon imun dari waktu ke waktu. Mereka menemukan bahwa hampir semua vaksin yang dievaluasi menghasilkan antibodi penetral tingkat tinggi terhadap subgaris keturunan (sub-lineage) Omicron BA.1.
Tapi, respon imun terhadap Omicron di semua kelompok berkurang secara signifikan dengan tingkat antibodi penetral menurun 2,4 hingga 5,3 kali lipat dalam tiga bulan setelah menerima vaksin booster.
Para peneliti mencatat bahwa temuan ini konsisten dengan laporan sebelumnya di dunia nyata yang menunjukkan berkurangnya perlindungan terhadap infeksi COVID-19 selama gelombang Omicron pada orang-orang yang telah menerima serangkaian suntikan vaksin primer plus booster.
