Tinnitus adalah masalah kesehatan berupa dengung atau bunyi dering di telinga. Kondisi ini sering juga disebut sebagai 'telinga berdenging'. Tinnitus merupakan masalah umum yang mempengaruhi sekitar 15 hingga 20 persen orang.
Nyatanya, tinnitus merupakan gejala dari kondisi medis yang mendasarinya seperti gangguan pendengaran yang berkaitan dengan usia, cedera telinga atau gangguan sistem peredaran darah.
Meskipun menyusahkan, tinnitus biasanya bukan pertanda sesuatu yang serius. Meskipun dapat memburuk seiring bertambahnya usia, tinnitus dapat diobati untuk mengurangi dengung pada telinga.
Gejala-gejala Tinnitus
Dilansir dari mayoclinic, Sabtu (1/8/2020), tinnitus melibatkan sensasi mendengar suara ketika tidak ada suara yang keluar. Gejala-gejala tinnitus seperti:
- Bunyi dering
- Telinga berdengung
- Suara gemuruh
- Suara mengklik
- Suara desis
- Bersenandung
Suara hantu yang terjadi pada tinnitus dapat bervariasi, mulai dari suara yang kecil hingga keras. Dalam beberapa kasus, suara yang timbul bisa sangat keras sehingga dapat mengganggu konsentrasi atau kemampuan mendengar kamu.
Ada dua jenis tinnitus, yaitu:
- Tinnitus subjektif adalah tinnitus yang hanya dapat kamu dengar. Ini adalah jenis tinnitus yang paling umum. Ini bisa disebabkan oleh masalah pada telinga bagian luar, tengah atau dalam. Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh masalah pendengaran saraf atau bagian otak kamu yang menafsirkan sinyal saraf sebagai suara (jalur pendengaran).
- Tinnitus objektif adalah tinnitus yang dapat didengar dokter kamu ketika dia melakukan pemeriksaan. Jenis tinnitus langka ini dapat disebabkan oleh masalah pembuluh darah, kondisi tulang telinga tengah atau kontraksi otot.
Penyebab Kondisi Tinnitus
Sejumlah kondisi kesehatan dapat menyebabkan atau memperburuk tinnitus. Namun, tidak ada penyebab pasti dalam kondisi tinnitus.
Pada banyak orang, tinnitus disebabkan oleh salah satu kondisi berikut:
- Gangguan pendengaran karena usia: Bagi banyak orang, pendengaran akan memburuk dengan bertambahnya usia, biasanya mulai sekitar usia 60. Gangguan pendengaran dapat menyebabkan tinnitus. Istilah medis untuk jenis gangguan pendengaran ini adalah presbikusis.
- Suara keras: Suara keras dari gergaji mesin, senjata api, dan lainnya merupakan sumber umum gangguan pendengaran. Perangkat musik seperti iPod atau lainnya juga dapat menyebabkan gangguan jika kamu mendengarnya dengan keras untuk waktu yang lama.
- Penyumbatan kotoran telinga: Kotoran telinga melindungi saluran telinga kamu dengan menjebak kotoran dan memperlambat pertumbuhan bakteri. Ketika terlalu banyak kotoran telinga yang menumpuk, hal ini menyebabkan gangguan pendengaran atau iritasi pada gendang telinga, yang dapat menyebabkan tinnitus.
- Tulang telinga berubah: Pengerasan tulang di telinga tengah kamu (otosklerosis) dapat mempengaruhi pendengaran kamu dan menyebabkan tinnitus. Kondisi ini disebabkan oleh pertumbuhan tulang yang tidak normal.
Cara Mencegah Tinnitus
Beberapa tindakan pencegahan dapat membantu kamu mencegah terjadinya tinnitus seperti:
- Gunakan pelindung pendengaran: Suara yang keras dapat merusak saraf di telinga dan gangguan pendengaran seperti tinnitus. Jika kamu adalah pekerja yang dekat dengan alat-alat yang mengeluarkan suara keras, selalu kenakan pelindung pendengaran.
- Kecilkan volume: Mendengar musik dengan suara yang keras atau tinggi melalui headphone dapat menyebabkan gangguan pendengaran dan tinnitus. Oleh karena itu, ada baiknya kamu mengecilkan volumenya.
- Jaga kesehatan kardiovaskular kamu: Olahraga teratur, makan dengan benar dan aktivitas lain yang menjaga pembuluh darah kamu tetap sehat dapat membantu mencegah tinnitus.
Nah, itulah penjelasan tentang tinnitus atau telinga berdenging yang #KAMUHARUSTAU. Semoga artikel berikut memberikan informasi bermanfaat untuk kamu semua.
Jangan lupa untuk terus ikuti berita maupun artikel terbaru lainnya ya, hanya di INDOZONE.