Tenaga kesehatan merupakan salah satu kelompok yang rentan terinfeksi virus corona baru atau SARS-CoV-2 lantaran terlibat kontak langsung dengan pasien. Sejak awal merebaknya wabah Covid-19 di Indonesia, cukup banyak tenaga kesehatan seperti dokter, perawat dan bidan yang sudah menjadi korban hingga meninggal dunia.
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (PP IBI) Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes mengungkapkan, dari data yang masuk per 7 Juni 2020 sebanyak 218 bidan positif Covid-19. Kemudian sebanyak 744 bidan berstatus ODP, 48 bidan berstatus PDP, dan 94 bidan berstatus OTG.
Lalu sebanyak 64 bidan tengah menjalani perawatan serta 512 bidan melakukan isolasi mandiri dan dinyatakan sembuh. Selain itu, satu bidan meninggal dunia.
“Tapi saya mohon doanya malam tadi ada bidan yang meninggal lagi dari Sampang. Bidan, suaminya perawat, dua-duanya meninggal karena Covid-19. Jadi sudah ada 2 bidan yang meninggal karena Covid-19 yang terdata di kami,” ujar Emi dalam suatu webinar, Selasa (9/6/2020).
Data tersebut didapatkan dari laporan para bidan yang dilakukan secara daring setiap harinya. Emi mengakui belum semua bidan melaporkan data. Jumlah data yang masuk hanya 9.296 sedangkan jumlah bidan yang melakukan praktek mandiri bidan adalah 36.996.
“Memang belum semua teman (bidan) bisa mengakses. Tapi paling tidak kalau lihat data yang masuk itu sekitar 25 persen. Saya rasa sudah bisa menggambarkan situasi saat ini,” kata Emi.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka tidak menutup kemungkinan jika sebenarnya jumlah bidan yang menjadi korban Covid-19 lebih banyak dibandingkan dari data laporan yang masuk. Baik itu yang positif, berstatus PDP, ODP, OTG, maupun yang meninggal.
“Jadi saya mohon doanya buat teman kita yang tadi malam meninggal karena Covid-19 bersama suaminya. Ini sangat menyedihkan,” pungkas Emi.
