Myanmar saat ini sedang kacau balau karena kudeta oleh junta militer. Hal ini berdampak pada sistem kesehatan negara tersebut. PBB pun bersuara dan memprediksikan kasus COVID-19 akan tinggi.
Reuters melaporkan junta militer Myanmar kini sedang berusaha mencari bantuan Internasional untuk menghadapi ancaman COVID-19. Salah satunya meminta dosis vaksin dari luar negeri dan bantuan dana dari ASEAN.
Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB memprediksi bahwa dalam dua minggu ke depan, kasus COVID-19 di Myanmar bisa menyerang setengah populasinya.
"Kudeta telah menyebabkan sistem kesehatan hampir kolaps total. Para tenaga kesehatan banyak yang diserang dan ditangkap," kata Duta Inggris untuk PBB, Barbara Woodward, seperti dikutip dari Al-Jazeera, Sabtu (31/7/2021).
"Virus sekarang menyebar di tengah populasi dengan sangat cepat. Diperkirakan dalam dua minggu ke depan, setengah populasi Myanmar bisa terinfeksi COVID-19," lanjutnya.
