Efek Samping Booster dan Vaksin COVID-19 Primer, Mana yang Lebih Terasa?

- Selasa, 12 April 2022 | 08:46 WIB
Warga menerima suntikkan vaksin COVID-19 booster di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (2/4/2022). (ANTARA/Aprilio Akbar)
Warga menerima suntikkan vaksin COVID-19 booster di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (2/4/2022). (ANTARA/Aprilio Akbar)

Beberapa orang merasakan efek samping setelah menerima suntikan vaksin booster, begitu juga saat menerima vaksin dosis primer yaitu dosis satu atau dua. Efek vaksin muncul sebagai cara tgubuh untuk mengatakan sedang membangun perlindungan terhadap COVID-19.

Lantas samakah efek booster dan dosis primer? Menurut edukator kesehatan dr Muhamad Fajri Adda'i, merujuk pada vaksin berbasis mRNA yakni Moderna dan Pfizer, keduanya sama-sama memiliki Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

Adapun efek samping yang biasa dirasakan beberapa orang setelah vaksin seperti demam, tidak enak badan, pegal di lokasi suntikan, meriang. Namun, efek tersebut tidak langsung dirasakan.

"Tetapi memang tidak langsung, sekitar 18 jam kemudian," kata dr Fajri, dikutip dari Antara, Selasa (12/4/2022).

Dr Fajri sendiri mengungkapkan pengalamannya saat vaksin. Pada 12 jam pertama, ia masih belum merasakan reaksi apa pun. Ia baru merasakan efeknya 14 jam setelah vaksin.

Baca juga: Penerima Vaksin Booster Indonesia Bertambah 487.664 Orang, Sudah Capai Target?

Dr Fajri merasakan nyeri pada sekujur tubuhnya dan badannya menjadi panas dingin.

Dikutip dari Medical Daily, vaksin booster memiliki formulasi yang sama dengan vaksin primer COVID-19.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), kebanyakan orang yang mendapat suntikan booster Moderna dan Pfizer mengalami gejala ringan hingga sedang. Sementara efek samping yang serius jarang terjadi.

Efek samping booster yang paling sering dilaporkan antara lain demam, sakit kepala, kelelahan, mual dan nyeri di tempat suntikan.

Untuk mengatasi efek samping vaksin tersebut, penerima vaksin biasa mengatasinya dengan meminum obat yang dijual bebas di apotek terdekat seperti ibuprofen, aspirin, asetaminofen atau antihistamin.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Cara Efektif Mengatasi Rasa Ngantuk saat Bekerja

Selasa, 16 April 2024 | 20:43 WIB

Stop! Inilah 7 Bahaya dari Kebiasaan Menggigit Kuku

Selasa, 16 April 2024 | 09:00 WIB
X