Jika kamu bukan seorang perokok dan mengalami batuk dan sesak napas yang tak kunjung membaik, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Sebab, itu bisa jadi merupakan pertanda adanya kanker paru.
Dokter Spesialis Paru dari Mayapada Hospital Surabaya dr Bambang Susilo Simon, SpP, FCCP, FAPSR, FISR bercerita soal pasiennya yang datang dengan keluhan batuk dan sesak nafas yang tak kunjung sembuh padahal ia bukan perokok.
Setelah dilakukan pemeriksaan rontgen paru dan CT Scan paru dengan kontras, ditemukan tumor pada paru sebelah kanannya dan cairan di rongga selaput pembungkus paru di area tersebut. Kondisinya bahkan sudah parah.
"Hasil biopsi dan CT Scan paru dari pasien wanita berumur 70 tahun tersebut, diketahui diagnosa pasien adalah kanker paru jenis Non Small Cell Lung Cancer - Adenocarcinoma stadium 4," kata Bambang, dikutip dari Antara, Minggu (10/4/2022).
Adenocarcinoma paru merupakan jenis kanker paru primer yang paling banyak terjadi dan merupakan jenis kanker paru yang paling sering dialami oleh pasien wanita Asia yang tidak merokok.
Baca juga: Puasa Ramadhan Momen yang Pas Untuk Berhenti Merokok, Ini Alasan Dokter Spesialis Paru
Pada dasarnya, faktor risiko utama dari kanker paru termasuk adenocarcinoma adalah merokok. Selain itu faktor risiko lain adalah riwayat keluarga dengan kanker paru, mutasi gen, serta paparan asap, bahan kimia, dan logam berat.
Kesimpulannya, perlu diketahui bahwa gejala kanker paru yaitu meliputi batuk yang tak kunjung sembuh, batuk berdarah, sesak napas, nyeri dada, kesulitan bernapas dan menelan hingga berat badan yang mendadak turun drastis.
Untuk kanker paru stadium awal biasanya belum menunjukkan gejala dan baru ketahuan ketika sudah memasuki stadium lanjut.
Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan deteksi dini kanker paru, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko. Pemeriksaan disarankan mulai usia 40 tahun.
