Merokok tidak hanya berkaitan dengan berbagai jenis kanker dan penyakit jantung, tapi juga dapat mempengaruhi kesehatan mental.
Dilansir India TV, para ahli kesehatan menekankan bahwa orang berpikir merokok membantu menghilangkan stres dan kecemasan. Tapi, ketahuilah bahwa kehadiran nikotin dalam rokok dapat menyebabkan gejala kecemasan atau memperburuknya.
"Penelitian telah menunjukkan bahwa merokok pada awalnya memberikan rasa relaksasi dan tampaknya menghilangkan kecemasan yang disebabkan oleh nikotin, yang menciptakan rasa relaksasi secara langsung sehingga orang merokok dengan keyakinan bahwa rokok mengurangi stres dan kecemasan," kata Sahil Kohli, Konsultan, Neurologi, Rumah Sakit Narayana, Gurugram, mengatakan kepada IANS, dikutip India TV.
Dia menambahkan bahwa dalam jangka panjang ketergantungan nikotin menyebabkan penyakit mental termasuk gangguan perhatian, gangguan kecemasan dan depresi yang menjadi lebih buruk ketika mereka yang sudah ketergantungan mencoba untuk berhenti merokok.
Baca juga: Harga Rokok Naik, Berikut 4 Tips Ampuh Berhenti Merokok
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cochrane Library, menunjukkan bahwa orang yang berhenti merokok setidaknya selama 6 minggu mengalami depresi, kecemasan, dan stres daripada orang yang terus merokok.
Para peneliti, termasuk Gemma Taylor dari University of Bath, dalam studi yang melibatkan 170.000 peserta juga menemukan bahwa orang yang berhenti merokok juga mengalami perasaan yang lebih positif dan kesejahteraan psikologis yang lebih baik.
Merokok adalah penyebab utama penyakit dan kematian yang dapat dicegah di dunia. Namun, beberapa orang percaya bahwa berhenti merokok dapat memperburuk masalah kesehatan mental.
Padahal berhenti merokok berpotensi menyelamatkan seseorang dari stroke, masalah kesehatan jantung terkait kecemasan, yang cenderung menjadi parah dengan masalah kesehatan mental.
