Radjiman Wedyodiningrat merupakan salah satu dokter yang ikut berjuang untuk Kemerdekaan Republik Indonesia.
Kanjeng Raden Tumenggung Radjiman Wedyodiningrat lahir di Yogyakarta 21 April 1879. Ia mulai belajar di bawah jendela kelas untuk mendengarkan pelajaran. Namun, atas belas kasihan guru Belanda, Radjiman diperbolehka mengikuti pelajaran dalam kelas.
Saat usianya 20 tahun Radjiman berhasil mendapatkan gelar dokter dan di usia 24 tahun dia berhasil meraih gelar Master of Art. Radjiman memilih menjadi seorang dokter karena keprihatinannya melihat masyarakat Ngawi yang saat itu dilanda penyakit pes.
Hal itu pula membuat Radjiman belajar secara khusus ilmu kandungan untuk menyelamatkan generasi ke depan, karena saat itu banyak ibu-ibu yang meninggal usai melahirkan.
Baca juga: Jadi Saksi Perjuangan Kemerdekaan Indonesia, Hotel Majapahit di Surabaya Masih Beroperasi
Pada tahun 1934, Radjiman pun memutuskan untuk tinggal di Kabupaten Ngawi dan mengabadikan dirinya sebagai seorang dokter ahli penyakit pes.
Dilansir dari situs website Kemenkes, penyakit pes ialah penyakit ini disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis yang dibawa oleh kutu yang tinggal di tikus. Orang terinfeksi penyakit pes melalui gigitan kutu tikus atau gigitan tikus yang sudah terinfeksi.
Penyakit pes ini terbagi menjadi 3 jenis berdasarkan bagian tubuh yang terinfeksi, yakni pes bubonik, pes septicemik dan pes pneumonik.
Tak hanya seorang dokter, Radjiman juga salah satu pendiri organisasi Budi Utomo, dia juga sempat menjadi ketua di periode 1914-1915.
Pada tahun 1950, setelah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat, ia memimpin sidang pleno pertamanya. Namun, dua tahun setelah itu, Radjiman meninggal dan dimakamkan di Yogyakarta.
Radjiman yang memiliki tanggal lahir yang sama seperti R.A. Kartini dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada tahun 2013 oleh Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam perjalanan sejarah menuju kemerdekaan Indonesia, dr. Radjiman adalah satu-satunya orang yang terlibat secara aktif dalam kancah perjuangan berbangsa dimulai dari munculnya Boedi Utomo sampai pembentukan BPUPKI.
Artikel Menarik Lainnya:
Jadi Saksi Perjuangan Kemerdekaan Indonesia, Hotel Majapahit di Surabaya Masih Beroperasi
30 Ucapan Hari Kemerdekaan Indonesia yang Bisa Kamu Bagikan di Sosial Media
