Studi: Penyintas COVID-19 Berisiko Tinggi Terkena Diabetes

- Selasa, 21 Februari 2023 | 17:00 WIB
Ilustrasi pasien COVID-19. (Freepik)
Ilustrasi pasien COVID-19. (Freepik)

Sebuah studi baru menuliskan beberapa fakta terkait COVID-19. Di mana penyintas COVID-19 memiliki risiko tinggi terkena diabetes tipe 1 atau diabetes tipe 2 dibandingkan dengan orang yang tidak pernah terinfeksi.

Studi yang dilakukan oleh para penelitian Penn State College of Medicine membuktikan bahwa orang yang pernah positif COVID-19 mungkin mengalami berbagai masalah kesehatan dalam jangka waktu panjang.

Dilansir psu.edu, penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa COVID-19 dapat menyebabkan peningkatan kejadian diabetes pada orang yang selamat.

Baca juga: Kemenkes Jawab Wacana Vaksin COVID-19 Berbayar di Bulan Agustus 2023

Menurut para peneliti, SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19, berikatan dengan reseptor enzim yang ditemukan di permukaan banyak organ dan jaringan, termasuk sel yang ditemukan di pankreas, usus kecil dan ginjal.

Tim peneliti lain telah menemukan bahwa virus corona mempengaruhi tingkat insulin dan menginduksi kematian sel beta pankreas, yang memproduksi insulin.

-
Penyintas COVID-19 berisiko terkena diabetes. (Freepik/kuprevich)

“Kami tidak dapat secara pasti menyimpulkan bahwa COVID-19 menyebabkan diabetes, dan penelitian lebih lanjut tentang apakah ada penyebab biologis untuk menjelaskan hubungan ini diperlukan,” kata Paddy Ssentongo , seorang dokter residen penyakit dalam di Penn State Health.

Dia menambahkan bahwa virus gondong, rotavirus, dan cytomegalovirus berkaitan dengan diabetes. Jadi bukan tidak mungkin SARS-CoV-2 dapat menyebabkan penyakit diabetes.

Ssentongo dan Djibril Ba, asisten profesor ilmu kesehatan masyarakat, menyelesaikan salah satu meta-analisis terbesar, tentang hubungan antara COVID-19 dan diabetes.

Mereka menarik data dari delapan studi yang memenuhi syarat ebih dari 850 yang berlangsung dari Desember 2019 hingga pertengahan Oktober 2022. Analisis akhir mereka mencakup data dari lebih 4 juta pasien COVID-19 dan 43 juta pasien kontrol yang tidak didiagnosis dengan penyakit COVID-19.

Sementara dari masing-masing dalam penelitian melaporkan tingkat risiko yang berbeda, tim menggunakan pemodelan statistik untuk menemukan rata-rata, atau gabungan, rasio risiko, yang merupakan ukuran seberapa tinggi risiko penderita diabetes yang selamat dari COVID-19 daripada seseorang yang tidak didiagnosis dengan virus.

Baca juga: Kembali Bertambah! Kasus COVID-19 Varian Kraken di Indonesia Total Ada 6 Kasus

Mereka menemukan rasio risiko gabungan  sebesar 1,66, yang mengisyaratkan bahwa penyintas COVID-19 memiliki risiko 66 persenn lebih tinggi terkena diabetes.

“Hingga saat ini, lebih dari 660 juta orang dinyatakan positif COVID-19. Penting bagi para penyintas dan penyedia layanan kesehatan untuk mengetahui tren ini sehingga mereka dapat mewaspadai perkembangan diabetes," kata Ba.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X