Diet Keto, Menurunkan Berat Badan Tanpa Merasa Lapar

- Kamis, 29 Agustus 2019 | 12:14 WIB
photo/simplemost.com
photo/simplemost.com

Sama seperti hal-hal yang sekarang tengah populer, begitu pula dengan tren diet yang datang silih berganti. Kali ini, ada namanya diet ketogenik atau diet keto yang mengurangi asupan karbohidrat, tapi menggantinya dengan asupan lemak lebih banyak.

Apa Itu Diet Keto?

-
photo/simplemost.com

Menurut seorang spesialis gizi klinik Dr. Samuel Oetoro, diet keto awalnya diterapkan untuk penderita epilepsi. Karbohidrat dikurangi bagi penderita epilepsi untuk mengurangi hantaran listrik di otak yang menyebabkan kejang-kejang.

Ketika karbohidrat dikurangi, hantaran listrik di otak menurun dan serangan kejang-kejang pun semakin jarang terjadi. Pembatasan karbohidrat ini mulai dilirik menjadi cara melangsingkan tubuh, setelah terlihat ada penurunan berat badan pada orang-orang yang melakukan diet keto.

Alasan mengapa diet keto dapat menurunkan berat badan dikarenakan beberapa faktor. Salah satunya karena tubuh merasa kenyang lebih lama. Mengurangi kalori tanpa merasa kelaparan adalah salah satu yang membuat orang tertarik mengikuti diet keto.

Asupan protein yang tinggi membuat keinginan makan turun. Karena tidak ada karbohidrat, air banyak dikeluarkan dari dalam tubuh. Ini yang membuat berat badan mudah turun ketika seseorang menerapkan diet keto.

Total Lemak dalam Diet Keto

-
photo/sweetcurious.com

Berdasarkan rekomendasi, total lemak yang menjadi asupan dalam diet keto harus terdiri dari 80 persen asam lemak tak jenuh ganda, sisanya adalah lemak jenuh. Asam lemah tak jenuh terbagi dua, yakni asam lemak tak jenuh tunggal (Monounsaturated Fatty Acid/ MUFA) dan asam lemak tak jenuh ganda (Polyunsaturated Fatty Acid/ PUFA).

Contoh MUFA adalah minyak zaitun, kacang tanah, kedelai, dagung unggas, kacang kenari, butter kacang tanah dan alpukat. Sedangkan asam lemak tak jenuh ganda alias PUFA bisa didapat dari ikan laut, minyak ikan dan minyak kedelai.

Sayangnya, apa yang diterapkan di Indonesia belum tentu tepat. Banyak di antara pelaku diet keto keliru memilih lemak. Mereka justru lebih banyak menyantap daging-daging berlemak yang termasuk dalam lemak jenuh.

Berapa Lama Durasi Diet Keto?

-
photo/verywellhealth.com

Berdasarkan penelitian, diet keto sebaiknya hanya dilakukan selama tiga hingga enam bulan. Di bawah tiga bulan adalah waktu yang paling ideal. Terlalu lama berdiet keto justru akan membuat asam urat dan kolesterol jahat semakin tinggi. 

Seseorang yang diperbolehkan melakukan diet keto adalah orang dengan kadar kegemukan (obesitas) yang sehat. Sedangkan, mereka yang punya berbagai penyakit seperti asam urat atau kolesterol tinggi tidak direkomendasikan menerapkan diet. Alasannya, akan membuat tingkat asam urat dan kolesterol jahat dalam tubuh semakin tinggi.

Namun, Dr. Samuel Oetoro tidak merekomendasikan diet keto diterapkan oleh para pekerja yang dituntut untuk selalu berpikir. Sebab, butuh karbohidrat untuk membuat sel-sel otak bekerja dengan baik. "Tanpa karbohidrat, jadi susah mikir, lemot," kata dia.

Editor: Administrator

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X