Sembelit merupakan gangguan kesehatan yang cukup umum dialami semua orang, terutama anak-anak. Penyakit ini bisa menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman pada area perut anak.
Sembelit dapat menyebabkan kesulitan buang air besar (BAB), sehingga mengganggu kerja sistem pencernaan.
Kondisi ini ditandai dengan menurunnya jumlah BAB anak dalam seminggu (kurang dari 3 kali), kotoran atau feses anak terlihat keras, dan anak kesulitan atau mengejan pada saat BAB.
Baca juga: 9 Contoh Makanan Tinggi Serat yang Cocok untuk Diet dan Sembelit
"Sembelit mungkin tidak terlihat serius pada awalnya, namun jika terus-terusan terjadi sembelit dapat berpotensi untuk menjadi penyakit yang cukup serius dan dapat menyebabkan kesehatan anak menjadi terancam," jelas dr Arnold Soetarso, SpA dalam keterangan yang diterima Indozone, Minggu (19/3/2023).
Penyebab Sembelit pada Anak
Dijelaskan dr Arnold, sembelit tidak terjadi secara mendakak. Tetapi ada faktor pendukung, seperti:
- Kurangnya asupan air putih
- Kurang konsumsi serat
- Stres
- Alergi protein susu sapi
- Jarang berolahraga
Selain itu, beberapa efek samping dari obat-obatan tertentu bisa saja memicu sembelit pada anak.
Pertolongan Pertama Sembelit pada Anak
Pada pertolongan pertama sembelit anak, ada beberapa tips yang bisa dilakukan. Antara lain:
- Memberi mereka asupan air yang banyak
- Mendorong anak melakukan aktivitas fisik
- Beri mereka makanan dengan kandungan serat yang tinggi
- Kurangi asupan susu sapi pada anak untuk sesaat.
Ditegaskan dr Arnold, sembelit pada anak umumnya hanya terjadi selama 3 hari.
Baca juga: Jangan Anggap Sepele! Sering Sembelit Bisa Berujung Kanker Usus
Apabila sembelit diikuti dengan gejala lain seperti demam, nafsu makan hilang, darah pada feses, penurunan berat badan drastis, nyeri saat BAB dan perut terlihat membengkak, segera periksakan kesehatan anak ke dokter spesialis.
"Jika sembelit pada si kecil tak kunjung sembuh setelah 2 minggu, maka segera periksakan anak dengan dokter. Sembelit yang tak kunjung sembuh bisa saja menandakan sembelit kronis yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius lainnya," pungkas dr Arnold.
Artikel Menarik Lainnya:
