Jelang Libur Nataru 2023, Pakar Prediksi Status Pandemi COVID-19 Bakal Dicabut Tahun Depan

- Rabu, 23 November 2022 | 16:22 WIB
Ilustrasi penyebaran Covid-19 di Indonesia. (Freepik)
Ilustrasi penyebaran Covid-19 di Indonesia. (Freepik)

Sudah hampir 3 tahun sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan, virus Corona SARS-CoV-2 (COVID-19) menjadi pandemi pada Maret 2019 lalu. Enggak dapat dipungkiri, kondisi ini membuat banyak masyarakat lelah dan ingin kembali ke kehidupan sebelum pandemi terjadi.

Peneliti keamanan dan ketahanan kesehatan global dari Griffith University Australia, dr Dicky Budiman, memprediksi pada triwulan pertama tahun 2023, status pandemi COVID-19 akan segera dicabut.

Namun, hal ini bukan pertanda ancaman kesehatan masyarakat hilang begitu saja. Sebab, setelah status pandemi COVID-19 dicabut, akan ada kemungkinan masyarakat mengalami efek long COVID-19.

"Pandemi ini dicabut statusnya prediksinya triwulan pertama tahun depan, tetapi tidak serta-merta selesai juga masalahnya (kesehatan)," ucapnya kepada Indozone, Senin (23/11/2022).

Baca Juga: Dinkes DKI Jakarta Prediksi Puncak COVID-19 Varian XBB Awal Desember 2022

Dicky memperingatkan, meski status pandemi COVID-19 akan segera dicabut, ancaman penyebaran virus COVID-19 juga tetap ada. Hal ini diakibatkan oleh beberapa faktor.

Sebut saja penerapan kebijakan PPKM Level yang kurang tegas, menurunnya testing, dan semakin berkurangnya tracing yang dilakukan pihak pemerintah.

"Kasus infeksi sekarang itu banyak yang tidak terdeteksi, dan itu bisa menjadi bom waktu. Di mana negara ini, bisa menjadi negara yang masyarakatnya sakit-sakitan," katanya.

Baca Juga: Pemberian Vaksin Booster di Jakarta Sudah Capai 70 Persen

Oleh sebab itu, Dicky mendorong pemerintah segera mempercepat program vaksinasi booster dosis pertama, mengingat libur natal dan tahun baru di depan mata.

Kemudian untuk vaksinasi booster COVID-19 dosis kedua, seharusnya tidak hanya untuk kelompok lansia, tetapi banyak kelompok lain yang juga berisiko.

"Jadi, yang perlu mendapat booster dosis kedua atau dosis keempat bukan hanya lansia, tapi orang-orang yang sudah lebih dari 5 sampai 6 bulan setelah mendapat dosis terakhir vaksinasi," imbuhnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X