Jelang Nataru, Kapasitas Tempat Tidur Perawatan COVID-19 Turun

- Selasa, 20 Desember 2022 | 15:07 WIB
Ilustrasi kamar tidur perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit. (Freepik)
Ilustrasi kamar tidur perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit. (Freepik)

Kasus perkembangan COVID-19 di Indonesia diketahui terus alami penurunan, jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Meskipun, ancaman subvarian Omicron BF.7 mulai menyerang disejumlah negara.

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, jumlah tempat tidur perawatan yang dialokasikan pengelola rumah sakit untuk menangani pasien COVID-19, terus menurun setiap tahun.

"Kalau kami lihat, harus bisa dibandingkan antarwaktu di 2020-2021, kami bandingkan juga di tahun ini. Saat itu kasusnya memang tinggi, cakupan vaksinasi belum tinggi, sehingga kasusnya tinggi. Tapi jumlah tempat tidur yang disiapkan lebih banyak," ucap Wiku dikutip dari Antara, Selasa (20/12/2022).

Baca Juga: Omicron BF.7 Picu Lonjakan di China, Indonesia Bakal Perketat Pintu Masuk?

Ia menyampaikan, pada tahun 2022 ini, Kementerian Kesehatan RI telah mengalokasikan tempat tidur perawatan pasien 55.492 unit. Pada kenaikan kasus COVID-19 di 2021, disiapkan lebih dari 72 ribu tempat tidur.

"Intinya jumlah tempat tidur perawatan pasien yang disiapkan makin lama makin turun, tapi jumlah pasien yang rawat di rumah sakit pada saat sekarang hanya 6,65 persen, artinya, ruang ada yang cukup tinggi. Kalau diperlukan tempat tidur lebih banyak lagi seperti sebelumnya, mudah mengonversi tempat tidurnya," katanya.

-
Ilustrasi situasi pandemi COVID-19 di tempat umum. (Freepik)

Menurut Wiku, jumlah kasus COVID-19 menjelang Natal dan Tahun Baru 2023 relatif rendah. Hal itu berbeda dengan tahun lalu.

"Harus jaga prokes dengan baik, jika selama Natal dan Tahun Baru disertai prokes, harusnya kasus tidak tinggi dan kesadaran masyarakat cukup tinggi. Kalau semua pihak saling mengingatkan, harusnya kita bisa lalui ini dengan baik," tuturnya.

Baca Juga: Kembali Turun! Kasus COVID-19 Hari Ini Bertambah 809 Kasus, Sembuh 3.240 Orang

Wiku memastikan, koordinasi pengendalian pandemi COVID-19 di jajaran pemerintah pusat, lembaga terkait, hingga pemerintah daerah telah terlatih. Apalagi, selama hampir tiga tahun terakhir, sudah mengetahui upaya mencegah potensi lonjakan kasus saat libur Natal dan Tahun Baru.

"Koordinasi pemerintah sangat terlatih hampir tiga tahun untuk atasi COVID-19. Koordinasi antarlembaga bisa sepekan tiga hingga empat kali dilaksanakan,” ujar Wiku.

“Walau sekarang tidak lagi sesering saat itu, koordinasi dengan pemda, terutama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersama kepada daerah tetap intensif dilakukan," sambungnya.

Ia mengimbau, masyarakat jangan terlalu khawatir dengan kondisi pandemi COVID-19, saat ini. Namun, mereka juga harus dapat mengukur kesehatan diri sendiri, keluarga, maupun komunitas.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X