Kenali Dampak yang Terjadi pada Anus Korban Sodomi

- Sabtu, 11 Januari 2020 | 07:01 WIB
Ilustrasi pria. (Pixabay/StockSnap)
Ilustrasi pria. (Pixabay/StockSnap)

Kasus Reynhard Sinaga masih membuat publik terkejut. Atas kejahatan seksual yang dilakukannya, ia dijatuhi penjara seumur hidup. Kasusnya mulai terkuak pada Juni 2017 berkat seorang remaja 18 tahun yang menjadi korban terakhirnya.

Belajar dari kasus Reynhard, tentu masyarakat terutama orang tua terkejut dan menjadi takut akan ancaman predator seks.

Prof.Dr.dr.Ari Fahrial SpPD-KGEH, MMB, Dekan FKUI menjelaskan dampak medis betapa bahayanya penyakit yang menular akibat tindak kriminal pelaku sodomi.

"Ketika kekerasan seksual terjadi, pelaku misal menderita Hepatitis C, itu kita harus mengetes juga apakah korban tertular. Biaya ini tidak murah, dan tidak ditanggung BPJS lho. Pemerintah juga harusnya sadar dan punya solusi terkait korban kekerasan seksual," buka Prof Ari saat ditemui Indozone di Salemba, Jumat (10/1/2020).

Lebih spesifik, Prof Ari menyoroti penyakit yang bisa mengganggu anus.

"Dalam sistem kerja di anus, itu ada namanya sfingter. Sfingter berfungsi menahan laju feses. Misal kalau kebelet kita masih bisa tahan sampai ketemu kamar mandi. Nah bagi para pelaku seks seperti ini atau kalau sering anal seks, itu sfingter bisa nggak berfungsi. Jadi para pelaku praktek anal ini kadang suka kebingungan kenapa bangun tidur sudah belepotan feses di kasur," ujarnya.

"Anus itu tempatnya kuman, jamur bakteri ada di sana, dan sfingter itu tempat penampungan atau pembuangan terakhir feses. Nah jika sebelum BAB kena anal, ya bisa belepotan mungkin ya. Saya nggak tau tuh kalau para gay melakukan seks anal ada cara tersendiri atau tidak," ungkapnya.

Menurut Prof Ari, sejatinya anus itu tidak siap menerima penetrasi penis. 

"Jika anus rusak, bisa kena anal cancer, atau kanker anus, sehingga anus tidak berfungsi ya terpaksa dibuat lubang baru diperut. Penyakit yang menular banyak ya bisa tertular kencing nanah, sifilis, HIV, dan penyakit infeksi menular seksual lainnya," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Cara Efektif Mengatasi Rasa Ngantuk saat Bekerja

Selasa, 16 April 2024 | 20:43 WIB
X