Kabarnya Amerika Serikat Ubah Data COVID-19 Secara Diam-diam, Kenapa Ya?

- Senin, 6 September 2021 | 11:40 WIB
Amerika Serikat (Photo by Edgar Colomba from Pexels)
Amerika Serikat (Photo by Edgar Colomba from Pexels)

Kasus pertama COVID-19 di Amerika Serikat terjadi di Februari 2020. Namun ternyata setelah melakukan perubahan, ternyata kasus COVID-19 di AS lebih awal dari yang sebelumnya diberitakan.

Hal ini diketahui usai sertifikat kematian seorang wanita di Kansas yang meninggal pada Januari 2020, Lovell Brown, diperbaharui. Ia yang awalnya dinyatakan meninggal dunia karena stroke dan COPD (chronic obstructive pulmonary disease), namun pada Mei 2021 penyebab kematiannya diubah menjadi 'pneumonia COVID-19'.

Tak ada alasan pasti mengapa data tersebut diubah, bahkan tak ada juga bukti kuat mengapa perubahan tersebut harus dilakukan. Parahnya, pihak keluarga juga tak mengetahui perubahan tersebut.

Pada sebelumnya Brown diketahui mengalami gejala sakit kepala, demam, diare, dan nyeri badan. Pihak keluarga menceritakan bahwa pada Natal 2019, tiba-tiba saja Brown tak memiliki rasa di lidahnya terhadap makanan kesukaannya. Ia pun langsung dilarikan ke rumah sakit saat tiba-tiba saja mengalami sesak napas.

Usai dirawat selama sepekan di ICU, dirinya pun dinyatakan meninggal dunia dengan pernyataan kematian stroke dan COPD (chronic obstructive pulmonary disease).

Oh ya, Amerika Serikat sebelumnya menyatakan kasus pertama COVID-19 terjadi pada 6 Februari 2021 yang terjadi pada seorang wanita di San Jose, California. Dengan info terbaru ini, artinya kasus pertama COVID-19 ternyata muncul di Amerika Serikat sebulan lebih awal.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X