Tahun 2050 Diprediksi Lebih Banyak Plastik di Lautan daripada Ikan

- Jumat, 20 Agustus 2021 | 15:02 WIB
Ilustrasi sampah plastik. (Pexels/Catherine Sheila)
Ilustrasi sampah plastik. (Pexels/Catherine Sheila)

Sampah plastik masih menjadi isu lingkungan yang dihadapi dunia, termasuk Indonesia. Bahkan dalam sebuah penelitian oleh United Nation Environment Program (UNEP), diprediksi pada tahun 2050, sampah plastik di lautan lebih banyak daripada jumlah ikan itu sendiri.

"Tahun 2050 akan banyak plastik di lautan daripada jumlah ikan itu sendiri," kata Teguh Handoko, Founder The Earth Keepers Indonesia mengutip penelitian UNEP dalam kampanye #NgopiMembumi, Kamis (19/8/2021).

Ia juga mengatakan, dari data prediksi World Economic Forum 2020 sampah plastik yang dihasilkan per tahun mencapai 260 juta ton. Diprediksi dalam 10 tahun ke depan menjadi 460 juta ton.

Teguh menyebut ada banyak bentuk plastik yang bisa di-recycle atau diubah jenis bentuknya agar dapat dimanfaatkan kembali dalam waktu lama, sehingga tidak hanya sekali pakai.

"Tapi ada yang mau tidak mau harus diurai. Nah plastik membutuhkan waktu 400 tahun untuk bisa diurai oleh bumi," kata Teguh.

Meski bisa diurai dalam waktu ratusan tahun, lanjut Teguh, plastik tidak bisa sepenuhnya terurai. Hal ini memungkinkan manusia akan mengonsumsi hewan laut yang memakan sampah palstik di masa depan.

"Dia akan menjadi partikel-partikel plastik mikro yang kecil-kecil kita tidak bisa lihat kasat mata, hanyut terbawa oleh sungai ke laut dan dikonsumsi oleh biota laut dan makhluk lautnya bisa jadi dikonsumsi oleh kita," jelas Teguh.

Teguh mengatakan tidak muluk-muluk ingin Indonesia terbebas dari sampah plastik sama sekali, karena akan membutuhkan waktu yang lama. Namun ia berharap ada langkah kecil yang dilakukan masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik.

-
Ilustrasi gelas kertas. (Pexels/Ketut Subiyanto)

Benny Chiadarma, Product Manager Foopak, Asia Pulp & Paper menjelaskan data yang diperoleh Foopak dari LIPI menunjukkan bahwa 96 persen penyedia jasa pesan antar makanan di Indonesia menggunakan kemasan plastik.

Berkolaborasi dengan Foopak dan The Earth Keepers Indonesia, Anomali Coffee pun berkomitmen menggunakan kemasan makanan dan minuman bebas plastik yang dapat didaur ulang. Hal ini disampaikan oleh Business Development Anomali Coffee, Rezha Ahmad.

BACA JUGA: Font Twitter Berubah, Banyak Netizen Yang Keluhkan Sakit Mata

"Kami ingin menunjukkan pada masyarakat luas khususnya kaum muda penikmat kopi bahwa gaya hidup yang ramah lingkungan sangat mudah untuk diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari, dan dapat dimulai dari hal-hal sederhana seperti menggunakan kemasan makanan dan minuman yang lebih mudah dan cepat untuk didaur ulang dan dijadikan kompos,” tandas Rezha.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X