Bukan cuma orang hanya dewasa saja yang perasaannya tidak menentu karena beberapa bulan terbatas ruang geraknya akibat pandemi virus corona (COVID-19), anak-anak pun bisa tertekan selama bersekolah dari rumah.
Seorang psikolog bernama Anna Surti Ariani mengungkapkan bahwa anak-anak juga bisa merasa tertekan selama di rumah saja.
Tak hanya orang tua saja yang mengalami tantangan selama anak berada di rumah, anak-anak pun menghadapi tantangan beragam karena menghadapi perubahan rutinitas.
Mereka, kata Anna, bisa tertekan karena rindu bermain dengan teman, bosan di rumah, juga karena mendengar omelan orangtua. Untuk mengatasi tekanan tersebut, anak-anak harus menyempatkan bermain.
"Bermain adalah cara anak mengatasi tekanan dan stres sehari-hari," ujar Anna dalam acara virtual #MainYuk Dari Rumah bareng Paddle Pop, Rabu (22/7/2020).
"Ketika dia terus-terusan ditekan dengan tuntutan tersebut, dia seperti karet yang ditegangkan terus menerus, ibaratnya tidak efektif. Ketika karet dilonggarkan dulu, bisa efektif lagi," lanjutnya.
Anak bisa melepaskan tekanan yang ia rasakan dengan cara bermain. Dengan demikian, anak bisa menghadapi stres dengan cara yang sehat karena rasa itu bisa diluapkan.
"Misalnya, anak kesal karena dimarahi orangtua. Ketika bermain, dia mungkin memarahi boneka sebagai cara mengekspresikan emosinya secara sehat supaya tidak terpendam," ujar Anna.
