Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa hydroxychloroquine tidak boleh digunakan untuk mencegah atau mengobati Covid-19.
Obat anti-inflamasi tersebut pernah dipakai oleh mantan Presiden Donald Trump, saat ia menjalani pengobatan untuk mencegah tertular virus corona pada musim semi lalu.
Panel ahli WHO menemukan bahwa obat tersebut tidak memiliki efek berarti pada kematian atau rawat inap akibat virus corona. Mereka menambahkan bahwa hydroxychloroquine bahkan dapat meningkatkan risiko efek samping.
Baca Juga: Rina Gunawan Meninggal Sesak Napas, Penyakit Ini Jadi Dugaan
"Panel menilai bahwa hampir semua orang tidak akan menganggap obat ini bermanfaat," kata seorang pakar, mengutip CBSNews.
Obat tersebut, yang digunakan untuk mengobati malaria, lupus dan rheumatoid arthritis, menjadi terkenal ketika Trump dan anggota pemerintahannya yang lain mempromosikannya dengan gencar.
FDA awalnya mengeluarkan otorisasi penggunaan darurat untuk obat tersebut Maret lalu. Namun, badan tersebut mencabut otorisasi pada bulan Juni, setelah ditetapkan bahwa obat tersebut tidak mungkin efektif dalam mengobati Covid-19.