Peneliti Berhasil Temukan Gen Kunci yang Berhubungan dengan Kerusakan Otak Terkait Usia!

- Rabu, 10 Maret 2021 | 15:31 WIB
Ilustrasi otak. (photo/Ilustrasi/Pexels/meo)
Ilustrasi otak. (photo/Ilustrasi/Pexels/meo)

Sebuah studi baru yang dipimpin Universitas of Portsmouth identifikasi bahwa salah satu faktor utama kerusakan otak terkait usia dikarenakan hilangnya zat yang disbeut myelin. Myelin bertindak seperti selubung plastik pelindung dan isolasi di sekitar kabel listrik otak, yang disebut akson. 

Myelin sendiri penting untuk komunikasi supercepat antara sel saraf yang berada di belakang kekuatan superkomputer otak manusia. Hilangnya hasil Myelin dalam penurunan kognitif dan merupakan pusat dari beberapa penyakit neurodegeneratif, seperti Multiple Sclerosis dan penyakit Alzheimer. Studi baru ini temukan sel-selk yang dorong perbaikan myelin menjadi kurang efisien seiring bertambah usia dan identifikasi gen kunci yang paling terpengaruh penuaan, mengurangi kemampuan sel untuk menggantikan myelin yang hilang. 

Studi yang diterbitkan minggu ini di jurnal Aging Cell, merupakan bagian dari kolaborasi internasional yang dipimpin Profesor Arthur Butt dari Universitas Portsmouth dengan Dr Kasum Azim di Universitas Dusseldorf, Jerman bersama dengan kelompok penelitian Italia yaitu Porfessor Maria Pia Abbracchi di Milan dan Dr. Andrea River a di Padua. Melihat hal itu, Arthur Butt memberikan komentarnya.

"Setiap orang mengenal materi abu-abu otak, tetapi sangat sedikit yang tahu tentang materi putih, yang terdiri dari kabel listrik terisolasi yang menghubungkan semua bagian berbeda di otak kita . " ungkap Arthur Brutt.

"Fitur utama dari otak yang menua adalah hilangnya materi putih dan mielin secara progresif, tetapi alasan di balik proses ini sebagian besar tidak diketahui. Sel-sel otak yang memproduksi mielin - disebut oligodendrosit - perlu diganti sepanjang hidup oleh sel induk yang disebut prekursor oligodendrosit. . Jika ini gagal, maka ada hilangnya mielin dan materi putih, yang mengakibatkan efek merusak pada fungsi otak dan penurunan kognitif. Penemuan baru yang menarik dari penelitian kami adalah bahwa kami telah menemukan salah satu alasan mengapa proses ini melambat di otak yang menua. " lanjutnya. 

Di sisi lain, Dr Rivera juga memberikan komentarnya.

"Dengan membandingkan genom otak tikus muda dengan tikus pikun, kami mengidentifikasi proses yang mana dipengaruhi oleh penuaan. Analisis yang sangat canggih ini memungkinkan kami untuk mengungkap alasan mengapa pengisian oligodendrosit dan mielin yang mereka hasilkan berkurang di otak yang menua." ungkap Dr. Rivera.

"Kami mengidentifikasi GPR17, gen yang terkait dengan prekursor spesifik ini, sebagai gen yang paling terpengaruh di otak yang menua dan bahwa hilangnya GPR17 dikaitkan dengan penurunan kemampuan prekursor ini untuk secara aktif bekerja menggantikan mielin yang hilang." lanjutnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X