Indonesia Dinilai Gagal dalam Menangani Virus Corona, Benarkah?

- Kamis, 20 Agustus 2020 | 11:11 WIB
Ilustrasi virus corona (Unsplash/Adam Nie?cioruk)
Ilustrasi virus corona (Unsplash/Adam Nie?cioruk)

Belum lama ini, Luhut Pandjaitan, menteri kelautan Indonesia menyebut jamu jus manggis sebagai obat virus corona. Ini merupakan usulan terbaru dari serangkaian perawatan tidak ilmiah yang dianjurkan selama enam bulan terakhir, mulai dari doa hingga nasi yang dibungkus dengan daun pisang hingga kalung kayu putih.

Solusi tersebut mencerminkan pendekatan yang tidak ilmiah untuk memerangi virus corona di negara terpadat keempat di dunia ini.  Di mana tingkat pengujiannya termasuk yang terendah di dunia, pelacakan kontak minimal, dan pihak berwenang telah menolak diberlakukannya lockdown saat infeksi virus corona meningkat.

Indonesia secara resmi telah melaporkan 6.346 kematian akibat Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru, ini jumlah korban tertinggi di Asia Tenggara.

Saat ini virus corona memiliki penyebaran infeksi tercepat di Asia Timur, dengan 17% orang dinyatakan positif, meningkat hampir 25% di luar ibu kota, Jakarta. Angka di atas 5% berarti wabah tidak terkendali, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, dilansir dari Reuters.

Statistik dari Our World in Data, sebuah proyek penelitian nirlaba yang berbasis di Universitas Oxford, menunjukkan Indonesia berada di peringkat ke-83 dari 86 negara yang disurvei untuk keseluruhan tes per kapita.

Pada awal pandemi, pemerintah Indonesia lambat menanggapi dan enggan mengungkapkan apa yang diketahuinya kepada publik, menurut lebih dari 20 pejabat pemerintah, manajer laboratorium uji, dan pakar kesehatan masyarakat yang berbicara kepada Reuters.

Pada 13 Maret, Joko Widodo mengatakan bahwa pemerintah menahan informasi agar tidak menimbulkan kepanikan. Selama dua minggu pertama bulan Maret, pemerintah menyembunyikan setidaknya setengah dari infeksi harian yang disadari, dua orang yang memiliki akses ke data tersebut mengatakan kepada Reuters. Kedua orang tersebut juga mengatakan bahwa mereka kemudian dilarang melihat data mentah.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X