Meski Bisa Bunuh Virus Corona, Penggunaan Sinar UV Harus Dilakukan Ahli

- Selasa, 14 Juli 2020 | 13:53 WIB
Ilustrasi pakai masker (Pexels/Anna Shvets)
Ilustrasi pakai masker (Pexels/Anna Shvets)

Sejak dulu sinar ultraviolet telah digunakan untuk menghentikan patogen. Namun hal ini membuat muncul pertanyaan apakah benar virus corona dapat dilawan oleh sinar ultraviolet?

Seperti yang dilansir dari Live Science, dibutuhkan jenis UV dalam dosis yang tepat dan diberikan oleh para profesional terlatih.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, radiasi UV dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis berdasarkan panjang gelombang yakni UVB, UVC dan UVA. Hanya UVA yang mencapai bumi karena sebagian sinar UVB dan UVC diserap oleh lapisan ozon.

UVC memiliki panjang gelombang terpendek dan energi tertinggi sehingga dapat bertindak sebagai desinfektan.

"UVC telah digunakan selama bertahun-tahun, ini bukan hal baru," ujar Indermeet Kohli, seorang ahli fisika yang mempelajari fotomedis dalam bidang dermatologi di Rumah Sakit Henry Ford di Detroit.

UVC dengan panjang gelombang 254 nanometer berhasil digunakan untuk menonaktifkan influenza H1N1 dan Virus Corona baru lainnya, seperti virus pernapasan akut (SARS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV).

UVC sendiri dapat merusak DNA dan RNA sehingga mereka tidak dapat mereplikasi, secara efektif membunuh atau menonaktifkan mikroorganisme atau virus.

"Data yang mendukung teknologi ini, kemudahan penggunaan, dan sifat non-kontak" dari UVC menjadikannya alat yang berharga di tengah pandemi, kata Kohli.

Karena dapat merusak DNA, sehingga membuat UVC berbahaya bagi kulit dan mata manusia.

Sehingga teknologi desinfeksi UVC harus diserahkan ke fasilitas medis dan dievaluasi keamanan dan kemanjurannya oleh tim yang memiliki keahlian dalam bidang tersebut.

"UVC memang membunuh virus, titik, tetapi masalahnya adalah Anda harus mendapatkan dosis yang cukup," kata Scott.

"Khususnya, untuk masker N95, dibutuhkan dosis UVC-254 nm yang cukup besar untuk menghilangkan SARS-CoV-2. Akurasi semacam ini tidak dimungkinkan dengan perangkat di rumah," jelasnya lagi. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

7 Cara Efektif Mengatasi Rasa Ngantuk saat Bekerja

Selasa, 16 April 2024 | 20:43 WIB
X