Kasus TBC Pada Anak Indonesia Tinggi, Dokter: Penularannya Seperti COVID-19

- Kamis, 5 Januari 2023 | 13:00 WIB
Ilustrasi anak sakit. (FREEPIK/kwanchaichaiudom)
Ilustrasi anak sakit. (FREEPIK/kwanchaichaiudom)

Pada Desember 2022 lalu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul, Yogyakarta, mencatat sebanyak 1.216 kasus TB atau tuberkulosis pada anak usia 0 sampai 5 tahun. Angka ini terus meningkat setiap tahunnya.

Data terbaru World Health Organization, Indonesia menduduki urutan ketiga penderita TB terbanyak di dunia dan peringkat pertama di Asia Tenggara.

Baca juga: 619 Anak TBC di Bantul Diduga Tertular Akibat Sering Dicium dan Gendong, Masa Sih?

"TBC ini infeksi disebabkan oleh kuman atau bakteri Mycobacterium tuberculosis yang penularannya 85 pesen menyerang paru-paru. Ini biasanya ditularkan melalui droplet atau percikan ludah yang tersebar di udara sama seperti COVID-19," jelas dr Dimas Dwi Saputro, SpA dari Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional RSAB Harapan Kita dalam diskusi, Kamis (5/1/2023).

Seperti yang dijelaskan, penularan TBC melalui droplet atau percikan ludah yang  serupa dengan penularan COVID-19. Perbedaan keduanya, infeksi COVID-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2, sementara TBC disebabkan oleh infeksi kuman Mycobacterium tuberculosis.

-
Kasus TBC pada anak di Indonesia meningkat. (FREEPIK/jcomp)

dr Dimas menekankan bahwa seseorang yang terinfeksi TBC, prosesnya akan lebih lama dibandingkan terinfeksi COVID-19. Oleh karena itu, penyakit ini terbilang berbahaya dan kerap disebut sebagai 'infeksi senyap'.

"Kalau COVID itu saat terinfeksi bisa langsung sakit sehari atau dua hari, tapi kalau TBC itu setelah terinfeksi bisa saja sakitnya baru 2 minggu setelahnya, 1 bulan setelahnya, 2 bulan setelahnya, setahun setelahnya, bahkan hingga 2 tahun setelahnya. Makanya disebut infeksi senyap," imbuhnya.

Baca juga: Viral Video Pedagang Cuci Gelas Plastik Sekali Pakai Tanpa Sabun: Pantes Angka TBC Tinggi

Lebih jauh dr Dimas memberi tanggapan, ditemukannya 1.216 kasus TBC di Bantul, merupakan kondisi yang sudah lama terjadi. Anak-anak yang terinfeksi bukan hanya sebatas dicium orang dewasa, bisa saja karena mereka tinggal bersama penderita TBC yang tidak menerima pengobatan.

"Anak kecil kena TBC itu bisa dilihat berarti ada transmisi lokal atau penularan. Anak kecil kalau sakit TBC itu pasti sakitnya dari orang yang kena TBC, paling sering kena dari orang dewasa. Anak kecil kena TBC jarang sekali menularkan ke sesama anak kecil," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X