Jelang Lebaran 2023, Usia Berapa si Kecil Boleh Diajak Ikut Mudik?

- Rabu, 5 April 2023 | 06:00 WIB
Arsip pemudik bersepeda motor bersiap melanjutkan perjalanan usai berbuka puasa di kawasan Raya Pantura, Indramayu, Jawa Barat. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Arsip pemudik bersepeda motor bersiap melanjutkan perjalanan usai berbuka puasa di kawasan Raya Pantura, Indramayu, Jawa Barat. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Menghitung hari hingga Lebaran tiba. Mudik ke kampung halaman menjadi salah satu agenda wajib yang banyak dinanti masyarakat Indonesia.

Selain untuk memanfaatkan momen berkumpul dengan keluarga di kampung, momen Lebaran juga kerap digunakan untuk berlibur bersama keluarga, termasuk membawa si kecil. Namun, idealnya pada usia berapa si Kecil boleh diajak bepergian jauh?

Satgas perlindungan anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Hari Wahyu Nugroho, SpA(K), Mkes menjelaskan, hingga kini belum ada panduan khusus terkait usia ideal anak bisa diajak bepergian jauh.

Namun, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian para orang tua ketika mengajak si Kecil mudik lebaran.

Baca juga: Semarak Lebaran, KAI Catat 1,41 Juta Kursi Terjual untuk Mudik

"Sebenarnya tidak ada panduan khusus, cuma yang harus diperhatikan bukan sekedar lama perjalanan. Tetapi juga moda transportasi yang digunakan dan kemudahan akses untuk makan dan minum dengan baik dan bersih," jelas dr Hari dalam media briefing IDAI, Selasa (4/4/2023).

-
Suasana kepadatan penumpang di Stasiun Jember memasuki bulan Ramadhan 1444 Hijriah. (ANTARA/HO-Humas KAI Daop 9 Jember)

Lebih lanjut dr Hari mengingatkan, ketika melakukan perjalanan mudik dengan jangka waktu lama, beri perhatian khusus terkait kemudahan akses makan dan minum untuk si Kecil dan ibunya.

"Kemudian diperhatikan juga bagaimana kita dapat akses makan-minum dengan baik dan bersih. Misal kalau bayi usia 1 bulan atau 6 bulan, mereka masih perlu bikin susu, kalau kita enggak bisa dapat air mendidih itukan sulit. Nah itu harus dipertimbangkan (ketika mudik)," jelasnya.

Baca juga: Status Darurat COVID-19 Diperpanjang hingga Mei 2023, Bakal Berimbas pada Syarat Mudik?

Selain itu, dr Hari mengimbau untuk yang melakukan perjalanan lebih dari 12 jam, sebaiknya tidak dilakukan hanya satu kali perjalanan.

"Kalau perjalanan panjang disarankan jangan ditempuh 1 kali perjalanan. Jadi transit dulu, karena secara fisik kecapean, jadi enggak maksimal di perjalanan. Biasanya ibu yang kecapean jadi mudah sakit, kalau ibu sakit, anak juga bisa sakit karena tidak ada yang merawat," imbaunya.

Adapun dr Hari memberikan saran untuk melakukan transit sekurang-kurangnya, satu malam sebelum melanjutkan perjalanan menuju tujuan akhir.

"Kalau perjalanan 12 jam lebih dan memiliki anak kecil, saran saya ada transitnya paling tidak 1 malam. Sehingga bisa lebih nyaman dan bisa terjamin baik makan dan pencegahan dari penyakit menular lain," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X