Hampir Sama, Ternyata Begini Perbedaan Gangguan Ginjal vs Maag

- Sabtu, 11 Maret 2023 | 08:33 WIB
Ilustrasi orang mengalami nyeri ulu hati (Freepik/wayhomestudio)
Ilustrasi orang mengalami nyeri ulu hati (Freepik/wayhomestudio)

Penyakit gangguan ginjal dan maag memiliki gejala yang sama, yakni nyeri di bagian perut. Tapi, ada perbedaan antara gangguan ginjal dan maag. Apa itu? Yuk simak ulasan berikut.

Sakit ginjal merupakan kondisi yang menggambarkan gangguan pada ginjal. Penyakit ini bisa mengganggu fungsi ginjal untuk menyaring dan membuang racun atau sisa-sisa lmbah dalam darah.

"Kalau ginjal enggak dijaga, akan terjadi penurunan fungsi yang akhirnya ginjal bekerja dengan minimal atau berujung pada gagal ginjal. Gagal ginjal sendiri dapat berujung pada kematian," kata dr Pringgodigdo Nugroho, SpPD-KGH dalam media briefing Kalbe Farma, Jumat (10/3/2023).

Baca juga: Dinkes Anjurkan Orangtua Deteksi Dini Cegah Gangguan Ginjal Anak, Begini Caranya!

Gangguan ginjal terbagi menjadi dua jenis yakni ginjal akut dan kronik. Penyakit ginjal akut terjadi ketika ginjal tidak dapat menyaring sisa-sisa makanan dari darah.

Sementara penyakit ginjal kronik terjadi, ketika ginjal mengalami kerusakan dan tidak dapat menyaring darah sebagaimana mestinya.

Perbedaan Gangguan Ginjal dan Maag

-
Ilustrasi orang terkena sakit maag (Freepik/wayhomestudio)

Dalam pemaparannya, dr Pringgo menyebutkan bahwa gangguan ginjal sering kali tidak menunjukkan gejala. Apabila seseorang mengeluhkan nyeri pada perut seperti maag, bisa menandakan telah terjadi gangguan ginjal kronik.

Baca juga: Bisa Bikin Pingsan, Makanan Ini Harus Dihindari Penderita Maag

"Kalau gangguan ginjal enggak ada gejala biasanya, tapi kalau sudah parah baru terlihat. Gejalanya biasanya muncul bengkak pada perut, mual, muntah yang menandakan bahwa racun sudah tinggi, kadang juga terjadi penurunan kesadaran atau bisa koma," bebernya.

Sementara, yang membedakan gejala gangguan ginjal dengan penyakit lainnya yakni letak nyeri.

"Kalau gangguan ginjal itu nyerinya dari pinggang sampai panggul ke bawah," terang dr Pringgo.

Oleh sebab itu, dr Pringgo mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan deteksi dini. Disarankan untuk melakukan medical check-up pada fungsi ginjal sejak usia SMA.

"Harusnya (cek lab) dimulai saat kuliah kalau bisa sudah sejak SMA melakukan pemeriksaan sederhana seperti medical check-up. Kalau periksa ginjal itu bisa melalui urine atau darah dengan metode cek kreatinin," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X