WHO Temukan 694 Kasus Baru Virus Korona

- Senin, 27 Januari 2020 | 13:44 WIB
Warga Tiongkok mengenakan masker untuk cegah penyebaran virus korona. (REUTERS/Lehtikuva/Tarmo Lehtosalo)
Warga Tiongkok mengenakan masker untuk cegah penyebaran virus korona. (REUTERS/Lehtikuva/Tarmo Lehtosalo)

Prevalensi kasus virus korona baru atau 2019-nCoV kembali mengalami peningkatan. Berdasarkan laporan, Minggu (26/1/2020), ditemukan 694 kasus baru sejak laporan terakhir. Hingga saat ini sebanyak 2.014 kasus 2019-nCoV telah dikonfirmasi dan dilaporkan secara global.

Sebagian besar kasus virus korona baru berasal dari Tiongkok dengan jumlah mencapai 1.985, termasuk di dalamnya 5 kasus Hong Kong SAR, 2 kasus Makau SAR, dan 3 kasus Taipei. Sedangkan 29 kasus lainnya terjadi di 10 negara, yakni Jepang, Korea, Vietnam, Singapura, Australia, Malaysia, Thailand, Nepal, Amerika Serikat, dan Prancis. Sebanyak 26 kasus dari negara lain memiliki sejarah perjalanan dari Kota Wuhan, Tiongkok.

Contohnya, satu kasus di Australia yang memiliki kontak langsung saat melakukan perjalanan ke Tiongkok. Kemudian satu kasus di Vietnam yang tidak memiliki riwayat perjalanan tetapi ayahnya baru saja melakukan perjalanan ke Wuhan. Penularan dari manusia ke manusia terjadi dalam kasus tersebut.

Dari 1.975 kasus yang dikonfirmasi di Tiongkok, sebanyak 324 kasus melaporkan sakit parah dan mengakibatkan 56 kematian. Melihat kondisi ini, WHO menilai kasus virus korona baru memiliki risiko sangat tinggi di Tiongkok serta tinggi di tingkat regional dan global.

Pembatasan penyebaran 2019-nCoV di tingkat global sangat tergantung dengan pemahaman epidemiologi global. Perkiraan saat ini, masa inkubasi virus berkisar 2-10 hari. Dalam hal ini kecepatan identifikasi pasien yang terinfeksi virus sangat diperlukan sebagai upaya pengendalian. Tujuannya agar tidak menular ke orang lain.

Dalam wabah coronavirus sebelumnya, seperti Middle East Respiratory Syndrome coronavirus (MERS-CoV), beberapa pasien yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala dan menulari orang lain. Namun, diperlukan informasi epidemiologis terperinci dari lebih banyak orang yang terinfeksi untuk menentukan periode infeksi 2019-nCoV.

Untuk itu WHO telah memberikan saran kepada masyarakat tentang cara melindungi diri dari infeksi 2019-nCoV. Beberapa prinsip dasar untuk mengurangi risiko antara lain.

  1. Menghindari kontak dekat dengan orang yang menderita infeksi pernapasan akut
  2. Sering mencuci tangan, terutama setelah kontak langsung dengan orang yang sakit atau lingkungannya
  3. Menghindari kontak tanpa perlindungan dengan peternakan atau hewan liar


Sedangkan untuk orang yang telah menunjukkan gejala infeksi pernapasan akut, diharapkan dapat menjaga jarak dari orang lain, menutup mulut ketika batuk dan bersin dengan tisu, serta mencuci tangan.

Dalam fasilitas layanan kesehatan, WHO meminta untuk meningkatkan standar pencegahan dan praktik pengendalian infeksi di rumah sakit dan tidak merekomendasikan tindakan kesehatan khusus untuk wisatawan. Bagi wisatawan yang merasa menunjukkan gejala, dianjurkan untuk mencari  pertolongan medis. (MAR)

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X