Soal Hepatitis Akut Misterius, RSCM: Tidak Ada Keluarga Pasien yang Tertular

- Rabu, 18 Mei 2022 | 09:25 WIB
Dokter Puskesmas Kecamatan Lohbener memeriksa kesehatan sejumlah anak dalam rangka pencegahan penyakit hepatitis akut di Desa Pamayahan, Indramayu, Jawa Barat (Ilustrasi/ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Dokter Puskesmas Kecamatan Lohbener memeriksa kesehatan sejumlah anak dalam rangka pencegahan penyakit hepatitis akut di Desa Pamayahan, Indramayu, Jawa Barat (Ilustrasi/ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

Direktur Utama RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Lies Dina Liastuti memastikan tidak ada keluarga yang tertular hepatitis akut misterius dari pasien probable yang meninggal.

"Sejak 1 Mei 2022 hingga saat ini, ada tiga kasus yang ditangani RSCM. Satu probable, satu pending, satu discarded, karena sudah diketahui penyebabnya adalah dengue. Ketiganya meninggal," katanya, seperti yang dikutip Indozone dari ANTARA, Rabu (18/5/2022).

Lebih lanjut dia menjelaskan klasifikasi probable ditandai dengan laporan nonreaktif pada pemeriksaan hepatitis A, B, C, D dan E maupun virus lainnya, seperti dengue ataupun adenovirus 41, sehingga gejala berat pada hepatitis yang diderita belum diketahui sebabnya.

Kemudian discarted merupakan klasifikasi bahwa virus yang menyebabkan kesakitan pasien bukan bukan berasal dari jenis hepatitis.

Sedangkan pending berarti kasus yang masih menunggu hasil pemeriksaan hepatitis A, B, C, D dan E serta patogen lain.

Baca juga: Kabar Baik! Kemenkes Pastikan Hepatitis Akut Tak Berpeluang Jadi Pandemi, Ini Alasannya

Lies juga membeberkan seluruh kasus kematian diduga hepatitis akut bergejala berat pada anak di bawah umur 16 tahun yang belum diketahui penyebabnya itu telah dilakukan penyelidikan epidemiologi.

Salah pasien tersebut diketahui berasal dari rujukan rumah sakit di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

"Kita langsung lapor dan lakukan penyelidikan epidemiologi dengan mengecek saudaranya dari pasien yang meninggal. Ternyata, tidak ada hubungannya dan tidak ada yang kena (gejala serupa),” ungkapnya.

Penelusuran kontak kasus juga dilakukan sejumlah tim dari RSCM, Dinas Kesehatan DKI Jakarta maupun Kementerian Kesehatan, termasuk penelusuran kontak kasus pada seorang pasien probable hepatitis misterius yang meninggal di RSCM pada 19 April 2022.

"Sehari sebelum Lebaran 2022, Kemenkes langsung turunkan staf ke RSCM dan mengisi formulir penelusuran dari keluarga pasien," ujarnya.

Lies menuturkan sejak 11 Mei 2022 hingga saat ini belum muncul kasus baru pasien diduga hepatitis misterius yang dirawat di RSCM Jakarta.

Namun, pada periode yang sama secara nasional, Kemenkes RI melaporkan ada 18 laporan kasus diduga hepatitis misterius.

12 kasus berasal dari DKI Jakarta, satu kasus di Jawa Timur, satu kasus di Jawa Barat, satu kasus di Bangka Belitung, satu kasus di Kalimantan Timur, satu kasus di Sumatera Utara, dan satu kasus di Sumatera Barat.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X