Kebanyakan dari kita tentu merasa plong alias lega ketika ada bunyi krak atau kretek yang muncul usai meregangkan bagian tubuh yang pegal.
Kita menganggap dampak tersebut baik sebab bagian tubuh seperti leher, jari-jari, pinggang atau punggung yang kita renggangkan telah lebih rileks.
Padahal dalam kajian medis belum tentu demikian. Kita salah besar ketika menganggap suara krak itu muncul dari tulang yang sebelumnya berada di posisi yang salah.
Baca juga: Lagi Tren Self-Diagnosis Kesehatan Jiwa di Kalangan Muda, Ini Bahayanya Menurut Psikolog
Sebab menurut Dokter Spesialis Bedah Ortopedi dan Konsultan Tulang Belakang di Rumah Sakit Pondok Indah, Didik Librianto suara krak yang muncul justru berasal dari sendi yang saling beradu.
Hal ini tentu berbahaya karena suara krak menandakan ada sendi di bagian tubuh yang tidak baik-baik saja karena bergesekan satu sama lain.
"Sendi berbunyi karena bergesekan dengan sendi lain atau dia (sendi) mengalami sesuatu yang di luar kemampuannya. Jadi tidak boleh ya," ucap Didik dalam webinar Mengenal Masalah Tulang Belakang pada Leher, Keluhan Umum di Masa Work From Home yang digelar RSPI beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Didik menjelaskan, peregangan hingga muncul bunyi krak yang dilakukan berulang juga sangat berbahaya.
Sendi-sendi di bagian tubuh tersebut menjadi tidak stabil dan bisa menyebabkan kesemutan, rasa pegal berlebihan, kebas hingga kehilangan perasa.
Didik juga menyebut, pijat kretek abal-abal yang belakangan viral di media sosial juga tidak baik untuk dicoba. Memang tak ada efek berbahaya jika itu hanya dilakukan sesekali, tapi jika terlalu sering sendi-sendi di otot akan menegang dan menimbulkan rasa sakit.
"Bisa juga muncul masalah yang lebih serius, misalnya kelainan yang muncul tiba-tiba di bagian tubuh tertentu karena terlalu sering krak," pungkasnya.
