Studi: Nakes atau Pekerja Medis Lebih Berisiko Bunuh Diri selama Pandemi COVID-19

- Selasa, 15 Februari 2022 | 11:35 WIB
Ilustrasi pekerja medis. (freepik)
Ilustrasi pekerja medis. (freepik)

Sebuah studi baru mengatakan bahwa 1 dari 10 pekerja medis di Australia memiliki pikiran untuk bunuh diri atau melukai diri sendiri selama pandemi COVID-19.

Dilansir VOA, para penulis survei pekerja medis Australia percaya bahwa ini adalah studi terbesar di dunia tentang pemikiran bunuh diri di antara petugas kesehatan.

Penelitian ini meneliti pendapat lebih dari 8.000 staf kesehatan dalam berbagai profesi, termasuk staf pendukung, petugas kebersihan, dokter dan perawat.

Survei menemukan 10 persen responden memiliki pemikiran untuk melukai diri sendiri atau bunuh diri selama pandemi COVID-19, tapi  kurang dari setengah mencari bantuan profesional kesehatan mental.

Baca juga: Dari Kasus Bunuh Diri Miss USA, Psikiater Tegaskan Pentingnya Jaga Kesehatan Mental

Penulis penelitian mengatakan bahwa kelelahan emosional dan kelelahan adalah hal umum di antara banyak responden, yang jelas adalah dampak stres, yang menyebabkan banyaknya staf kesehatan yang ingin bunuh diri.

Georgina Lonergan, seorang teknolog kedokteran nuklir di negara bagian Victoria, mengatakan kepada Australian Broadcasting Corp bahwa pekerjaannya sangat menegangkan.

"Ada kecemasan yang tersembunyi, saya pikir, untuk semua orang yang bekerja di perawatan kesehatan," katanya, dikutip dari VOA.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X