Pasien Virus Corona di New York Dirawat dengan Obat Anti-Malaria

- Selasa, 7 April 2020 | 17:31 WIB
Ilustrasi pil anti-malaria (Pexels/Cottonbro)
Ilustrasi pil anti-malaria (Pexels/Cottonbro)

Sebanyak 4.000 pasien virus corona di Amerika Serikat dirawat dengan obat anti-malaria, hal ini diungkapkan oleh Pejabat kesehatan Amerika Serikat.

Presiden Trump juga sempat mengatakan bahwa hydroxychloroquine atau obat anti-malaria berpotensi untuk mengatasi virus corona. Padahal belum ada bukti ilmiah kalau obat tersebut dapat memerangi COVID-19.

Departemen Kesehatan memberikan obat tersebut ke 56 rumah sakit yang ada di New York. Mereka mengatakan bahwa obat yang didistribusikan itu dianggap cukup untuk merawat 4.000 pasien.

Seperti yang dikatakan Gubernur New York Andrew Cuomo, para petugas kesehatan sempat menggunakan obat tersebut yang dikombinasi dengan obat lainnya seperti antibiotik Zithromax atau azithromycin dan hasilnya sangat menjanjikan, dilansir dari New York Post.

"Jika hydroxychloroquine itu memberikan perlindungan terhadap COVID-19, itu akan menjadi alat yang penting untuk memerangi pandemi ini. Tapi, kalau tidak pastinya ada risiko yang terjadi dan obat tersebut harus segera dihindari," jelas Anna Barshteyn, asisten profesor di Departemen Kesehatan Populasi di New York.

Hydroxychloroquine yang digunakan juga dapat memberikan efek samping seperti  aritmia jantung fatal, kehilangan penglihatan, telinga berdenging, muntah, perubahan suasana hati, ruam pada kulit, dan rambut rontok.

Badan Pengawas Makanan dan Obat Federal memang sudah memberikan izin untuk menggunakan obat tersebut, namun perlu adanya penelitian lebih lanjut.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X