Kenali Gejala, Penyebab, dan Pencegahan Penyakit Listeria

- Jumat, 26 Juni 2020 | 16:55 WIB
Ilustrasi Bakteri Listeria (parent24.com)
Ilustrasi Bakteri Listeria (parent24.com)

Beredar kabar bahwa jamur enoki menyebabkan penyakit akibat terkontaminasi bakteri Listeria Monocytogenes. Kabarnya, penyakit listeria ini bisa merenggut nyawa orang dengan kondisi daya tahan tubuh lemah dan usia lanjut.

Lebih parahnya, penyakit akibat infeksi bakteri Listeria berdampak fatal pada ibu hamil, bayi di dalam kandungan, dan bayi baru lahir.

Penyebab Penyakit Listeria dari Makanan dan Minuman

-
Bakteri Listeria (parent24.com)

Sejak beredarnya kabar bahwa jamur enoki menyebabkan penyakit Listeria, pihak otoritas keamanan pangan di sejumlah negara, termasuk Indonesia pun memperketat pengawasan peredaran jamur enoki.

Penyebab utama penyakit Listeria diketahui berasal dari beberapa makanan yang terkontaminasi bakteri Listeria.

Adapun makanan penyebab penyakit Listeria, antara lain:

  • Jamur, buah, dan sayuran segar tidak higienis.
  • Makanan laut siap saji, seperti ikan asap, kerang, tiram, dan sejenisnya.
  • Makanan laut masih mentah, seperti sashimi ataupun sushi.
  • Buah-buahan dan sayuran siap saji, misalnya salad buah atau sayur, makanan prasmanan, dan roti isi.
  • Jenis daging siap saji yang dikonsumsi tanpa proses masak ulang, seperti sosis, salami, daging ham, dan lainnya.
  • Susu dan produk susu yang tidak dipasteurisasi, atau makanan dari bahan dasar susu tanpa pasteurisasi.
     

Tanda-tanda dan Gejala Penyakit Listeria

-
Ilustrasi bakteri (Unsplash/@cdc)

Sebagaimana penyakit lainnya yang disebabkan oleh bakteri atau virus, penyakit Listeria menimbulkan gejala ringan sampai gejala berat juga.

Melansir laman WebMD, penderita penyakit Listeria umumnya akan menunjukkan tanda keracunan makanan, mulai dari demam, badan panas dingin, nyeri otot, mual, dan diare.

Tanda-tanda dan gejala penyakit Listeria dapat muncul dalam hitungan hari atau berselang lebih dari 30 hari setelah penderita mengonsumsi makanan terkontaminasi bakteri Listeria.

Selain gejala ringan seperti di atas, ada juga gejala penyakit Listeria yang sifatnya lebih berat, misalnya sakit kepala, leher terasa kaku, bingung, kehilangan keseimbangan (oyong), hingga kejang.

Khusus ibu hamil, gejala penyakit Listeria biasanya tidak terlihat. Namun, jika sudah menyebar ke sistem saraf, akan memberi dampak fatal bagi bayi di dalam kandungan.

Bayi baru lahir yang terinfeksi bakteri Listeria akan menunjukkan tanda atau gejala, seperti demam, muntah, rewel, tidak mau menyusui, dan sulit bernapas.

Untuk lebih memastikan, diagnosa penyakit Listeria dapat diketahui dengan melakukan tes darah (urine).

Pencegahan Penyakit Listeria Sebelum Terlambat

-
Ilustrasi cuci tangan mencegah penyakit Listeria (Unsplash/@kellysikkema)

Ada beberapa cara pencegahan penyakit Listeria yang dapat dilakukan. Tindakan pencegahan ini sebenarnya bervariasi, tergantung tingkat keparahan penyakit.

Jika dalam kondisi fisik yang baik, penyakit Listeria dapat sembuh dalam waktu 3-5 hari. Namun, pertolongan pertama setelah terinfeksi Listeria yakni menghindari dehidrasi.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X