Studi Ini Petakan Struktur & Mekanisme Enzim Membran pada Peradangan hingga Kanker!

- Minggu, 21 Maret 2021 | 15:54 WIB
Ilustrasi penelitian. (photo/Ilustrasi/Pexels/Chokniti Khongchum)
Ilustrasi penelitian. (photo/Ilustrasi/Pexels/Chokniti Khongchum)

Kebanyakan obat bekerja melalui membran yang mengelilingi sel-sel tubuh. Sebuah studi dari para peneliti di Karolinska Institutet di Swedia kini telah memetakan struktur dan mekanisme MGST2, enzim membran yang, antara lain berperan dalam peradangan kronis dan kanker. Studi ini dipublikasikan di jurnal Nature Communications ini dapat memberikan konstribusi yang signifikan bagi pengembangan obat-obatan di masa depan. 

Para peneliti di Karolinska Institutet sekarang, dengan batuan kristalografi sinar-X, simulasi dinamika molekul dan teknik biokimia, bisa menentukan struktur 3D dan mekanisme enzim penting yang tertanam dalam membran inti sel. Enzim membran MGST2 adalah motor proses biokimia yang sebabkan stres oksidatif dan pembentukan radikal oksigen dan, selanjutnya, kerusakan DNA dan kematian sel.

"Protein membran sulit dipelajari dan sangat luar biasa bahwa kami telah berhasil menentukan struktur kristal untuk MGST2 pada resolusi tinggi," ungkap penulis utama studi itu, Madhuranayaki Thulasingam.

"Salah satu temuan studi ini adalah bahwa MGST2 terdiri dari tiga unit fungsional yang dikendalikan dengan cara yang luar biasa canggih. Ketiga unit tersebut terlibat dalam gerakan yang saling terkoordinasi, secara bergiliran menjalankan fungsi enzim satu unit aktif pada satu waktu." lanjutnya. 

MGST2 miliki keluarga enzim yang lebih besar yang mengontrol pembentukan prostaglandin dan leukotrien, molekul sinyal mengatur demam, nyeri, dan pembengkakan salursan udara, persendia, jantung, dan pembuluh darah. 

Hasilnya memberikan informasi berharga mengenai regulasi molekuler anggota keluarga enzim lainnya, banyak di antaranya merupakan target penting untuk pengembangan obat di masa mendatang.

"Kami berharap hasil kami dapat berkontribusi pada pengembangan obat untuk banyak penyakit yang ditandai dengan peningkatan sintesis radikal oksigen dan kematian sel, seperti peradangan kronis, kanker, dan efek samping radio- dan kemoterapi," kata peneliti utama. Jesper Z. Haeggström, profesor di Departemen Biokimia dan Biofisika Medis, Institut Karolinska.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Rekomendasi Makanan yang Menyehatkan Ginjal

Sabtu, 20 April 2024 | 09:05 WIB

10 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Saat Migrain

Sabtu, 20 April 2024 | 08:30 WIB
X