Ratusan ilmuwan mengungkapkan, ada bukti bahwa virus corona dalam partikel yang lebih kecil di udara, bisa menginfeksi orang. Kondisi ini mendesak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), untuk meralat rekomendasinya.
Dilansir dari New York Times pada Sabtu (4/7/2020), WHO menyebutkan bahwa virus corona menyebar dari orang ke orang, lewat tetesan kecil dari hidung atau mulut yang keluar saat penderita corona batuk, bersin atau berbicara.
Dalam surat terbuka kepada WHO yang rencananya diterbitkan di jurnal ilmiah pekan depan disebutkan, 239 ilmuwan di 32 negara menggarisbawahi bukti yang menunjukkan bahwa partikel yang lebih kecil mampu menginfeksi orang.
Para ilmuwan itu mempertanyakan apakah virus dibawa oleh tetesan yang lebih besar kemudian meningkat lewat udara usai bersin, atau melalui tetesan yang dihembuskan jauh lebih kecil, namun memugkinkan mengisi seluruh ruangan, sehingga virus bisa menular lewat udara saat bernapas.
Namun, badan kesehatan dunia itu menyebutkan bahwa bukti virus mengudara tidak meyakinkan.
"Secara khusus dalam beberapa bulan terakhir, kami berulang kali menyatakan bahwa kami menganggap penularan melalui udara sebagai hal yang mungkin namun tentu saja tidak didukung oleh bukti yang kuat bahkan jelas," ungkap kDr. Benedetta Allegranzi, kepala teknis pencegahan dan pengendalian penyakit WHO.