Paradoxical Undressing, Penyebab Pendaki Gunung Lawu Tewas, Nekat Buka Baju Saat Dingin

- Senin, 27 Juli 2020 | 13:03 WIB
Kiri: Ilustrasi orang mengalami hipotermia. (NetDoctor). Kanan: Kondisi Andi saat ditemukan pendaki Ungaran. (Twitter/@akundagelan)
Kiri: Ilustrasi orang mengalami hipotermia. (NetDoctor). Kanan: Kondisi Andi saat ditemukan pendaki Ungaran. (Twitter/@akundagelan)

Di awal bulan Juni lalu, seorang pendaki bernama  Andi Sulistyawan (18 tahun), meninggal dunia ketika melakukan pendakian bersama dengan teman-temannya di Gunung Lawu.

Warga Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar ini, ditemukan tak bernyawa dalam eadaan telanjang dada di kawasan Gunung Lawu yang terletak di perbatasan Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dan Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

-
Andi Sulistyawan ditemukan meninggal dunia saat mendaki Gunung Lawu. (Instagram/@gunungreview)

Awalnya, teman-teman Andi mengira bahwa dirinya meninggal dunia karena jatuh ke jurang. Rupanya, setelah ditelisik lebih jauh, Andi meninggal dunia karena terkena hipotermia.

Selang beberapa minggu setelah insiden itu, beredar video bahwa Andi masih hidup di hari saat teman-temannya mencari keberadaannya. Pendaki lain dari Ungaran bahkan sempat bertemu dengan Andi.

Di sebuah lokasi, para pendaki dari Ungaran melihat sosok Andi sedang mengumpulkan kayu cantigi, dengan mematahkannya. Saat pertemuan itu terjadi, para pendaki Ungaran sempat bertanya daerah asal Andi dan berapa orang yang melakukan pendakian.

Anehnya, saat itu Andi rela melepaskan pakaian yang dipakainya untuk membungkus potongan kayu yang dikumpulkannya. Padahal, tubuhnya sudah menggigil kena terpaan hawa dingin.

Setelah kejadian itu banyak yang bertanya-tanya, kenapa Andi melepaskan bajunya padahal suhu sedang dingin-dinginnya.

Seorang perawat bernama Rizal dengan nama pengguna akun Twitter bernama afrkml, mengungkapkan bahwa hipotermia parah bisa memicu yang namanya Paradoxical Undressing.

"Ayo kita ambil hikmah dari peristiwa ini dan belajar 'Kenapa hipotermia parah bisa memicu Paradoxical Undressing?', cuit afrkml pada Sabtu (25/7/2020).

Lewat cuitan itu, Rizal menjelaskan bahwa WHO mengklasifikasikan hipotermia menjadi tiga, berdasarkan suhunya. Di setiap klasifikasi kata Rizal, tentu memiliki penanganan yang berbeda.

Rizal menjelaskan bahwa tubuh manusia dilengkapi dengan hipotalamus, yang ketika suhu tubuh turun, maka hipotalamus akan berperan sebagai penyeimbang.

"Peningkatan kerja otot akan menghasilkan energi dlm bentuk panas. Ini cara tubuh menyeimbangkan panas pada tahap awal. Akan tetapi, kalau cara ini masih blm bisa menyeimbangkan suhu tubuh. Hipotalamus (HP) masih punya cara lain," sambungnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB

Simak Gejala Sifilis yang Penting untuk Diwaspadai!

Minggu, 21 April 2024 | 19:13 WIB
X